Penemuan Arkeologi Terbaru Ungkap Kota Tertua di Dunia di Ukraina

Sabtu 21-09-2024,15:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Penemuan arkeologi baru-baru ini mengungkapkan bahwa kota-kota pertama di dunia kemungkinan besar tidak muncul di Mesopotamia atau Asia Tengah seperti yang selama ini diyakini, tetapi di Ukraina.

Berdasarkan laporan terbaru dari surat kabar Swiss Neue Zürcher Zeitung (NZZ), para peneliti menemukan sisa-sisa kota purba yang digambarkan sebagai 'kota terbesar di dunia' berupa pecahan tembikar yang berserakan.

Situs Trypillia yang terletak di Ukraina ini berasal dari sekitar tahun 4000 SM, menjadikannya salah satu pemukiman perkotaan tertua yang pernah ditemukan.

Temuan ini tidak hanya menggeser asal usul kota-kota pertama, tetapi juga memicu diskusi ilmiah tentang bagaimana kota-kota ini terorganisir, keberlanjutan mereka, dan identitas sebenarnya dari pemukiman ini.

BACA JUGA:Pengorbanan Tragis Polyxena: Kisah di Balik Sarkofagus Canakkale

BACA JUGA:Misteri Kota Gaib di Indonesia, Selain Saranjana Ada Wentira dan Padang 12

Trypillia diakui sebagai salah satu kota terencana paling awal yang diketahui oleh umat manusia.

Situs ini berbentuk lingkaran atau oval dengan rumah-rumah yang tersusun dalam pola lingkaran konsentris, sementara koridor lebar berfungsi sebagai jalan raya di antara rumah-rumah tersebut.

Berdasarkan ukuran, kota ini lebih besar dari Monaco dan bisa dibandingkan dengan luasnya Central Park di New York, Amerika Serikat. 

Situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1960-an oleh seorang topografi militer yang mengidentifikasi pola vegetasi konsentris yang menunjukkan adanya konstruksi manusia. 

Lebih dari 250 situs di wilayah ini telahd iidentifikasi melalui teknik geomagnetik, yang memungkinkan para peneliti mengungkap struktur tersembunyi di bawah permukaan tanah.

BACA JUGA:Kota Saranjana, Antara Mitos, Peta Kuno dan Google Maps

BACA JUGA:Empat Penjabat Kepala Daerah di Sumsel Siap Dilantik Hari Ini, Ada Nama Pj Bupati Empat Lawang

Penemuan besar ini mencakup lebih dari 100 hektar, menjadikannya salah satu situs arkeologi terbesar di dunia.

Arkeolog Joseph Muller dari Kiel University mulai meneliti situs besar ini pada tahun 2011, melanjutkan penelitian yang telah dimulai pada tahun 1960-an.

Kategori :