Tradisi Rebo Pungkasan: Sejarah yang Melekat hingga Kini

Jumat 06-09-2024,12:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Tradisi Rebo Pungkasan adalah upacara adat yang telah berlangsung secara turun-temurun di Kalurahan Wonokromo, Bantul, Yogyakarta.

Upacara ini digelar setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam penanggalan Jawa atau Hijriyah.

Menurut sejarah, tradisi ini telah ada sejak masa Kerajaan Mataram di bawah kepemimpinan Sultan Agung.

Rebo Pungkasan diyakini oleh masyarakat sebagai sarana untuk menolak bala, menghindari musibah, serta memohon keselamatan bagi warga.

Dalam kepercayaan lokal, hari Rabu terakhir bulan Safar dianggap sebagai hari yang penuh malapetaka.

BACA JUGA:Makam K.T. Pusponegoro, Warisan Sejarah di Gresik yang Sarat Nilai Budaya

BACA JUGA:Asal-Usul Keris Sangyang Naga, Pusaka Sunan Gunung Jati

Oleh karena itu, diadakanlah upacara yang berisi doa bersama, prosesi ritual, dan kegiatan kebudayaan lainnya.

Selain memiliki makna spiritual yang kuat, tradisi Rebo Pungkasan kini telah berkembang menjadi daya tarik wisata yang cukup populer.

Setiap tahunnya, upacara ini menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara.

Mereka datang untuk menyaksikan prosesi adat yang unik serta menikmati berbagai sajian budaya, seperti kesenian tradisional, pasar rakyat, dan kuliner khas daerah.

Pemerintah daerah juga turut mendukung keberlanjutan tradisi ini sebagai bagian dari promosi pariwisata.

BACA JUGA:Pangeran Bratakelana, Putra Sunan Gunung Jati Terbunuh oleh Bajak Laut

BACA JUGA:Makam Karaeng Tonteng Daeng Mattarang, Warisan Sejarah Perang Kerajaan Gowa di Bulukumba

Dengan tetap mempertahankan nilai-nilai adat, Rebo Pungkasan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Kategori :