Hasyim menyoroti kurangnya literasi mengenai masa lalu Tuban sebagai salah satu faktor yang memperburuk situasi ini.
Misalnya, asal-usul nama Tuban yang dikaitkan dengan legenda Sunan Bonang, yang menyebutkan bahwa nama "Tuban" berasal dari kata "metu banyu" (keluar air), masih minim bukti historis yang kuat.
BACA JUGA:Cleverley Puji Dukungan Fans Watford dalam Kemenangan 2-1 atas Derby County
BACA JUGA:WOW! Efe Ambrose Suguhkan Selebrasi Backflip di Laga Terakhirnya Bersama Bury
"Perlu ada aturan tegas dan payung hukum yang melindungi temuan-temuan sejarah agar tidak mudah rusak atau hilang," tambah seorang kolektor pusaka yang juga terlibat dalam pelestarian budaya di Tuban.
Perlindungan terhadap situs sejarah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat luas yang perlu lebih sadar akan pentingnya menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang.
Penemuan artefak dan prasasti di Tuban seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah.
Dengan adanya langkah-langkah perlindungan yang tepat dan edukasi yang memadai, warisan budaya yang berharga ini dapat tetap terjaga dan dinikmati oleh generasi mendatang.