Kerajaan Nubia: Rival yang Terlupakan dari Mesir Kuno

Sabtu 10-08-2024,19:10 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Ketika berbicara tentang sejarah Mesir Kuno, yang terlintas di benak banyak orang biasanya adalah kemegahan piramida, firaun, dan peradaban yang maju di sepanjang Sungai Nil.

Namun, jarang yang membahas tetangga selatan Mesir yang kuat dan berpengaruh: Kerajaan Nubia.

Nubia adalah peradaban yang penuh kekayaan, seni, dan kekuatan militer yang menjadi rival Mesir Kuno selama berabad-abad.

Nubia terletak di sepanjang Sungai Nil, tepatnya di wilayah yang kini menjadi bagian dari Sudan dan Mesir selatan.

BACA JUGA:Kisah Pujangga Majapahit: Mpu Prapanca dan Mpu Sutasoma dalam Sejarah Hayam Wuruk

BACA JUGA:Apakah Benar Belanda Menjajah Indonesia Selama 350 Tahun?

Peradaban ini terbentuk sekitar 3500 SM dan berkembang melalui berbagai kerajaan, termasuk Kerajaan Kerma, Kerajaan Napata, dan Kerajaan Meroë.

Nubia dikenal oleh bangsa Mesir sebagai "Ta-Seti" atau "Tanah Busur", merujuk pada keterampilan mereka sebagai pemanah ulung.

Nubia adalah sumber utama emas bagi Mesir Kuno. Kekayaan alamnya, termasuk emas, gading, dan kayu hitam, membuat Nubia menjadi wilayah yang sangat diinginkan.

Hal ini mengakibatkan hubungan yang rumit dengan Mesir, yang bervariasi antara perdagangan damai dan peperangan.

BACA JUGA:Kisah Bajak Laut Tobelo: Ketangguhan dan Teror di Laut Nusantara

BACA JUGA:Kapten Sonichi Sonei: Pemimpin Kejam Kamp Interniran Tjideng yang Akhirnya Dihukum Mati

Mesir sering kali berusaha menguasai Nubia untuk mengamankan sumber daya alamnya, tetapi Nubia tidak selalu tunduk dengan mudah.

Pada abad ke-8 SM, Nubia mencapai puncak kekuatannya ketika berhasil menaklukkan Mesir dan mendirikan Dinasti ke-25 Mesir.

Para penguasa Nubia, yang dikenal sebagai "Firaun Hitam", memerintah Mesir selama hampir satu abad, dari sekitar 747 SM hingga 656 SM.

Kategori :