Kesenian Antu Bubu melibatkan kolaborasi antara pengrajin lokal dan pawang Antu Bubu.
Proses persiapan kesenian ini dimulai dengan penyiapan Bubu sebagai alat utama.
Bubu dibuat dari bahan-bahan seperti bambu, kain kafan, rotan, batok kelapa, dan kayu.
BACA JUGA:Misteri dan Mitos Gunung Rinjani: Keajaiban yang Memikat di Setiap Puncak
BACA JUGA:Wah! Jangan Coba-coba Menunjuk Kuburan dan Bulan di Bangka Belitung, Ini Akibatnya!
Setiap bahan memiliki simbolisasi tertentu, seperti batok kelapa yang menyimbolkan kepala Bubu.
Setelah Bubu selesai dibuat, pawang Antu Bubu melakukan ritual untuk menghidupkan Bubu.
Ritual ini dilakukan dengan membacakan mantra, menaburkan kemenyan, dan memberikan sesaji.
Ritual ini mencerminkan perhatian Kek Deraip, sebutan untuk masyarakat Belitung Timur, dalam menjaga keaslian dan makna kesenian ini.
BACA JUGA:Inilah 8 Mitos di Kepulauan Bangka Belitung, Diantaranya Ada Tarsius Sakti dan Antu Bubu, Apa Itu?
Pertunjukan Antu Bubu
Pertunjukan Antu Bubu bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah upacara.
Pertunjukan ini biasanya dilakukan pada malam hari di tepi sungai atau di lapangan terbuka.
Lawan dari Antu Bubu dapat berasal dari berbagai latar belakang gender, dengan syarat memiliki nyali dan kesiapan menghadapi resiko.
BACA JUGA:Oh Ini Alasan Tidak Boleh Menolak Tawaran Makan di Bangka Belitung, Jangan Coba-coba Melanggar!