Hobbit Indonesia, Manusia Kerdil dari Pulau Flores, Masa Lalu dan Masa Kini

Rabu 01-11-2023,19:42 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Menurut hipotesis ini, sekelompok Homo habilis berhasil mencapai Pulau Flores sekitar dua juta tahun lalu dan bertahan di sana tanpa mengalami perubahan evolusi yang signifikan. 

Hipotesis ini didasarkan pada kesamaan ukuran otak dan bentuk gigi antara Homo floresiensis dan Homo habilis. 

Hipotesis ini juga mengasumsikan bahwa Homo habilis memiliki kemampuan untuk membuat perahu dan menyeberangi lautan, meskipun bukti-bukti arkeologis untuk hal ini masih sangat minim.

BACA JUGA:Wow Ini Manfaat Buah Manggis Tidak Hanya Isi yang Enak, Kulitnya Pun Bisa Jadi Obat

Hipotesis ketiga adalah bahwa Homo floresiensis adalah keturunan dari Homo sapiens, spesies manusia modern yang muncul sekitar 300.000 tahun lalu di Afrika. 

Menurut hipotesis ini, sekelompok Homo sapiens tiba di Pulau Flores sekitar 50.000 tahun lalu dan mengalami proses evolusi konvergen atau paralel dengan spesies-spesies hominoid lain yang hidup di pulau-pulau terpencil. 

Proses ini menyebabkan mereka mengembangkan ciri-ciri fisik yang mirip dengan spesies-spesies tersebut, seperti ukuran tubuh dan otak yang kecil, panggul lebar, dan bahu bungkuk. 

Hipotesis ini didukung oleh temuan fosil-fosil Homo sapiens di Pulau Flores yang berusia sekitar 46.000 tahun lalu.

BACA JUGA:Daun Sirsak, Rahasia Membuat Pohon Nangka Berbuah Lebat, Dijamin !

Kepunahan dan Kemungkinan Kelangsungan Hidup Homo floresiensis

Pertanyaan lain yang menarik terkait Homo floresiensis adalah kapan dan mengapa spesies ini punah. 

Ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam kepunahan spesies ini, seperti perubahan iklim, bencana alam, kompetisi dengan manusia modern, atau penyakit.

Salah satu faktor yang sering disebut-sebut adalah perubahan iklim yang terjadi sekitar 12.000 tahun lalu. 

BACA JUGA:Gajah Purba Kisah Tiga Generasi di Situs Sangiran, Indonesia

Perubahan iklim ini menyebabkan kenaikan permukaan air laut dan pengeringan hutan-hutan tropis. 

Hal ini berdampak pada berkurangnya sumber daya makanan dan habitat bagi Homo floresiensis dan hewan-hewan lain yang hidup bersama mereka.

Kategori :