5. Tradisi Weh-Wehan
Tradisi Weh-Wehan dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kendal saat memperingati Maulid Nabi SAW.
Masyarakat sibuk mempersiapkan makanan seperti ketan abang ijo, serabi, klepon, dan minuman untuk dibagikan secara gratis kepada warga menjelang Maulid.
BACA JUGA:Misteri Gunung Jabal Qaf, Gunung Terbesar, Induk Semua Gunung di Dunia, terbuat dari Zamrud Hijau
6. Tradisi Ampyang Maulid
Tradisi Ampyang Maulid dilakukan di desa Loram Kulon dan Loram Wetan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Ritual ini melibatkan arak-arakan tandu berisikan nasi bungkus ampyang, yang kemudian dibagikan kepada warga.
Tradisi ini digunakan sebagai media introspeksi diri masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Gunung Jabal Qaf! Gunung Terbesar, Induk Semua Gunung di Dunia
7. Tradisi Sekaten
Tradisi Sekaten di Kota Solo telah berlangsung sejak abad ke-15 untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara ini mencakup pasar malam, gamelan yang dibunyikan secara terus-menerus, Tumplak Wajik, dan Grebeg Maulud.
Tradisi Sekaten juga memiliki sejarah yang berkaitan dengan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa oleh Wali Songo. (*)