Makam ini bukan hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir Nyai Subang Larang, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan sejarah panjang kerajaan Pasundan.
Pengunjung sering datang ke sini untuk mengenang dan merenungkan betapa berharganya warisan sejarah ini.
Namun, makam Nyai Subang Larang hanyalah sebagian kecil dari kekayaan warisan Desa Sirnabaya.
BACA JUGA:Misteri Gunung Merapi, Eksplorasi 9 Tokoh Terkenal Kerajaan Ghaib Gunung Merapi, Siapa Saja?
Di sini juga terdapat peninggalan kentongan, sebuah alat musik tradisional yang memiliki peran penting dalam budaya Jawa Barat.
Kentongan bukan hanya sebuah alat musik, tetapi juga bagian integral dari tradisi dan ritual masyarakat setempat.
Pengunjung dapat belajar lebih lanjut tentang cara menghasilkan suara yang indah dari kentongan dan bagaimana alat musik ini telah meresap ke dalam kehidupan sehari-hari warga desa.
Tak hanya itu, bale, bangunan tradisional Jawa Barat, juga dapat ditemukan di Desa Sirnabaya.
BACA JUGA:Misteri Makam Nyi Kentring Manik Mayang Sunda, Konon Lokasinya di Gunung Putri Lembang di Jawa Barat
Bale adalah rumah tradisional yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pertemuan adat, perayaan budaya, atau sekadar tempat berteduh.
Pengunjung dapat menjelajahi bale-bale ini dan merasakan atmosfer klasik yang memancar dari setiap struktur kayu dan bambu.
Di Desa Sirnabaya ini banyak peninggalan sejarah dari zaman Kerajaan Singopuro yang menjadi cikal bakal penyebaran Islam di Cirebon.
Banyaknya peninggalan berharga ini telah mendorong Desa Sirnabaya untuk fokus pada pengembangan sebagai desa wisata religi.
BACA JUGA:Misteri di Balik Benteng Belanda Gunung Putri, Lembang, Jawa Barat ada Penampakan Noni Belanda
Tujuan ini adalah upaya untuk menjaga dan menghormati sejarah serta budaya yang kaya, sambil memberikan pengalaman yang bermakna bagi pengunjung yang tertarik untuk menjelajahi asal-usulnya.
Meskipun telah mengambil langkah penting menuju status desa wisata religi, perjalanan Desa Sirnabaya masih panjang.