Dahulu kala, masyarakat setempat mempercayai adanya sosok siluman berbentuk ular atau naga yang mendiami sepanjang aliran sungai ini.
Konon, siluman ular ini telah ada selama berabad-abad dan menjadikan sungai Citarum sebagai tempat tinggalnya dan tempat kekuasaannya.
Selain siluman ular, ada juga sosok legenda penjaga Citarum, yaitu Raden Kalung Bimanagara.
Dia adalah putra dari Raden Nata Direja atau Syekh Abdul Manaf dan keturunan dari Raden Wangsa Naga Kusuma, yang juga dikenal sebagai Adipati Ukur.
BACA JUGA:Pantai Padanggalak, Keindahan dan Misteri Lautan yang Menyelimuti
Raden Kalung memiliki kemampuan yang luar biasa sejak kecil, didukung oleh ilmu kesaktian dari orang tuanya.
Dia juga gemar mencari ilmu dari berbagai guru di berbagai daerah. Salah satu ciri khasnya adalah melakukan tapa brata sejak kecil.
Suatu hari, saat beranjak dewasa, Raden Kalung sedang bertapa di dekat Sungai Citarum.
Tiba-tiba, dia dihadapkan oleh seekor ular besar yang ternyata adalah siluman ular penguasa Citarum.
BACA JUGA:Misteri Pesawat Boeing 737 yang Terdampar di Bukit Pantai Pandawa
Sang siluman ular mencoba menguji Raden Kalung dengan serangan berbahaya, tetapi Raden Kalung tetap tenang dan tidak terpengaruh.
Melihat ketenangan Raden Kalung, sang siluman ular semakin penasaran.
Dia mencoba berbagai serangan, tetapi semua serangannya tidak berhasil.
Akhirnya, dia membelit tubuh Raden Kalung, tetapi tubuh Raden Kalung seolah dilindungi oleh cahaya putih, dan serangan sang siluman ular tidak mampu melukainya.
BACA JUGA:Misteri Candi Tak Pernah Selesai di Desa Tista, Karangasem
Setelah beberapa lama, sang siluman ular akhirnya mengakui keunggulan Raden Kalung dan berubah menjadi sebuah benda pusaka yang diberikan kepada Raden Kalung.