Pertanda Tiang Kapal Lancang: Kisah Kesuksesan, Pengkhianatan, dan Air Mata Penyesalan
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang wanita miskin bersama anak laki-lakinya yang bernama Lancang.
Mereka tinggal di sebuah gubuk reot di negeri bernama Kampar.
Ayah Lancang sudah lama meninggal dunia. Emak Lancang bekerja menggarap ladang orang lain, sementara Lancang menggembalakan ternak tetangga.
Suatu hari, Lancang merasa sangat jenuh. Ia bosan hidup dalam kemiskinan dan bercita-cita untuk menjadi kaya.
BACA JUGA:Asal Usul Nama 'Lubang Buaya': Jejak Legenda dan Peristiwa Bersejarah, Berikut Pembahasanya!
Ia meminta izin kepada emaknya untuk pergi merantau.
Walaupun berat hati, emaknya akhirnya mengizinkannya dengan syarat ia harus kembali jika sudah sukses.
Mendengar izin dari emaknya, Lancang sangat gembira.
Namun, ia melihat emaknya yang sedih karena akan ditinggalkannya.
BACA JUGA:Seringkali Bergentayangan, Burong Pocut Siti Legenda yang Menakutkan dari Aceh
Lancang pun menghibur emaknya dengan janji akan pulang jika sudah kaya.
Emaknya terharu dan memberikan makanan untuk perjalanan Lancang.
Beberapa tahun kemudian, Lancang menjadi seorang pedagang kaya dengan banyak kapal dagang dan istri-istri cantik.
Di kampung halaman, emak Lancang tetap hidup miskin.