Pada periode yang sama, tepatnya antara tanggal 15 hingga 19 Oktober 1945, terjadi pertempuran yang dikenal dengan sebutan "pertempuran lima hari" di Semarang antara pemuda kereta api dan laskar-laskar Indonesia melawan tentara Jepang yang masih berada di Semarang.
Pada saat itu, seluruh kota Semarang terancam jatuh ke tangan tentara Jepang.
Dalam rangka menghindari situasi tersebut, awak Stasiun Semarang Poncol dengan cepat mengambil tindakan untuk mengungsikan lokomotif-lokomotif ke Stasiun Kedungjati.
Tindakan ini bertujuan untuk mencegah lokomotif-lokomotif tersebut jatuh ke tangan musuh.
BACA JUGA:Misteri Stasiun Manggarai, Suara Anak Kecil di Saat Malam Hari, Menjadi Saksi Kisah Tragis Masa Lalu
Sebagai salah satu titik penting dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia, Stasiun Semarang Poncol tidak hanya mewakili perkembangan transportasi kereta api, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menjaga pergerakan militer dan melindungi aset-aset penting selama masa perang.
Misteri Stasiun Semarang Poncol dan Jejak Angker di Dunia Perkeretaapian
Stasiun-stasiun kereta api seringkali menjadi saksi bisu dari berbagai kisah dan peristiwa menarik yang membentuk sejarah perjalanan manusia.
Salah satunya adalah Stasiun Semarang Poncol, sebuah tempat yang memiliki kisah misterius yang tak terlupakan.
BACA JUGA:Misteri dan Legenda Horor di Balik Stasiun Manggarai
Beberapa tahun yang lalu, stasiun ini menjadi sorotan ketika sebuah kejadian yang sulit dijelaskan secara rasional mengguncang dunia perkeretaapian.
Kisah menghebohkan itu dimulai dengan sebuah lokomotif yang sedang menjalani proses perbaikan di Stasiun Semarang Poncol.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya membuat banyak orang tercengang. Lokomotif tersebut melaju dengan sendirinya, tanpa adanya pengemudi atau kontrol manusia.
Kejadian ini bukan hanya isu di antara para pekerja stasiun, tetapi juga menjadi pembicaraan di berbagai kalangan masyarakat.
Para petugas stasiun yang menyaksikan peristiwa ini merasa tercengang dan bingung.