BACA JUGA:Miliki Sejuta Misteri, Ternyata Ini Legenda di Balik Tanjakan Tarahan Lampung
Banyu mengangguk penuh simpati. "Jangan khawatir, Ratih. Aku akan membantumu menemukan Bayu, tetapi ada syarat yang harus kau penuhi," ucapnya.
Ratih mengangguk setuju, bersedia melakukan apa saja demi menemukan Bayu. Banyu menjelaskan bahwa ia perlu melakukan ritual khusus untuk menghubungkan dunia roh dengan dunia manusia. Ritual tersebut harus dilakukan di tepi Sungai Musi pada malam tertentu yang memiliki energi kuat.
Bersama-sama, Ratih dan Banyu melakukan ritual itu. Mereka membakar kemenyan dan menyusun bunga-bunga sebagai persembahan kepada arwah Bayu. Di tengah-tengah keheningan malam, Ratih memanjatkan doa tulusnya, memohon agar Bayu diberikan petunjuk untuk kembali ke pelukan ibunya.
BACA JUGA:TAK TERDUGA! Pertemuan dengan Mahluk Gaib Memyerupai Noni Belanda di Sebuah Kastil Tua
Tak lama kemudian, terdengarlah suara samar-samar dari arah sungai. Seperti kutukan yang dijawab, ada cahaya kecil yang muncul di atas permukaan air. Cahaya itu semakin lama semakin terang, dan akhirnya, tampaklah sosok Bayu yang tersenyum cerah.
"Ibu!" serunya sambil berlari mendekati Ratih.
Air mata bahagia mengalir deras dari mata Ratih. Ia memeluk Bayu erat-erat, merasakan kembali kehangatan tubuh putranya yang telah lama ia rindukan.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Pulau Kemaro Sumsel, Ada Penemuan Alat Suntik Diduga Bekas Lokasi Karantina Virus
Banyu tersenyum bahagia melihat pertemuan mereka. Ia tahu bahwa tugasnya sebagai Penunggu Sungai Musi telah selesai, dan ia bisa kembali ke dunianya yang gaib.
"Terima kasih, Banyu. Aku takkan pernah melupakan bantuanmu. Kau adalah Penunggu Sungai Musi yang baik hati," ucap Ratih dengan tulus.
Banyu mengangguk, lalu lenyap seperti cahaya yang melayang ke udara. Ia kembali menjadi roh penunggu sungai yang tak kasat mata, tetapi kebaikannya akan selalu dikenang oleh Ratih dan seluruh masyarakat Palembang.
BACA JUGA:Misteri di Kepulauan Bangka Belitung: Pesona dan Rahasia di Antara Lautan
Sejak kejadian itu, cerita tentang Penunggu Sungai Musi yang baik hati menyebar dengan cepat di kalangan masyarakat.
Mereka menjadi percaya bahwa ada makhluk halus yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga bisa membantu dalam kesulitan.
Sungai Musi menjadi tempat yang dihormati dan dijaga dengan lebih baik sebagai wujud rasa terima kasih.