Beberapa orang memiliki struktur anatomi tertentu, seperti uvula (jumbai tenggorokan) yang panjang atau dinding tenggorokan yang lembut, yang dapat meningkatkan risiko ngorok.
6. Alergi dan infeksi saluran napas
Pilek, flu, alergi, atau infeksi saluran napas atas dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan, yang dapat menghambat aliran udara dan menyebabkan ngorok.
BACA JUGA:Gegerkan Indonesia! Ternyata Ini 6 Fakta Misteri Pulau Kemaro di Sumsel, No 7 Belum Diketahui
7. Sleep apnea
Ngorok juga bisa menjadi gejala dari gangguan tidur yang serius seperti sleep apnea, di mana aliran udara benar-benar terhenti dan kemudian kembali berjalan, mengakibatkan berhentinya napas beberapa kali selama tidur.
Jika ngorok berlangsung secara teratur dan mengganggu tidur Anda atau pasangan Anda.
BACA JUGA:Audiensi ke BKKBN, Pemuda Panca Marga Siap Berkolaborasi Turunkan Stunting
Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya dan menyarankan langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut, tergantung pada faktor penyebabnya. (Dik)