PALEMBANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Suasana Galery Bundar Taman Budaya Jaka Baring, Palembang, siang itu, Minggu (15/1/2023), Pukul 14.00 WIB diramaikan puluhan pembina seni.
Mereka perwakilan dari berbagai sekolah di Sumatera Selatan.Kehadirannya, untuk mengikuti pengukuhan pengurus Forum Teater Sekolah Sumatera Selatan (Fortass) dan Teater Mahameru Palembang, binaan Fortass.
Acara kemudian dibuka pukul 14.15 WIB, ketika Pembina Fortass, H. Chandra Amprayadi, SH, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), sudah di lokasi. Beberapa menit kemudian, hadir juga pembina Fortass lainnya, Hj. G.I. Priyanti Gani, Direktur Museum dr. A.K. Gani Palembang dan Herlan Asfiudin, Staf Khusus Gubernur Sumsel. Pada saat acara berlangsung beberapa saat, Kasi Taman Budaya Palembang, Ical Mirzal Fadillah, juga hadir mendampingi para pembina Fortass dan seniman lainnya Seniman di Palembang yang juga turut hadir, diantaranya; Inug Dongeng (Slamet Nugroho,S.Sn), Acan Gimbal (Hasan M.Sn), Pegiat Teater Potlot dan Dosen Universitas PGRI Palembang, Warman P (Sumarman, S.Ag), Penyair Palembang dan Imron Supriyadi, S. Ag, M.Hum, Dangau Sastra Palembang dan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
BACA JUGA:Joncik Apresiasi Kinerja Jajaran Polda Sumsel dan Polres Empat Lawang
Yosep Suterisno, SE, Ketua Fortass menyampaikan, pengukuhan pengurus Fortass dan Teater Mahameru yang digelar hari itu, sebagai wujud tanggungjawab moral Fortass terhadap sejumlah pegiat seni di sekolah yang masih perlu dimaksimalkan. Jebolan Teater Leksi Palembang ini menjelaskan, Fortass lahir bersama 49 komunitas seni di sekolah di Sumsel, yang dimulai melalui “Temu Teater Sekolah se-Sumsel” pada 1 Agustus 2022 di Aula TVRI Sumsel. Sejak itu, Fortass kemudian mengajak mereka berkreatifitas dalam seni teater, untuk tampil di layar kaca TVRI Sumsel dan panggung sekolah di sejumlah event internal mereka.
Lebih lanjut, alumnus Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) menjelaskan, sampai akhir tahun 2022, sudah dua teater yang diusung Fortass ke TVRI Sumsel.
Pertama lakon “Puyang Leluhur” Teater Sangsas, Madrasah Aliyah (MA) Patra Mandiri Palembang, karya dan sutradara Eka Armawati, S.Pd, dan lakon “Rumah Kardus” SMA Bukit Asam Tanjung Enim, karya dan sutradara Sadikin Khairsah, S.Pd.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Kunjungi Empat Lawang, Ada Apa?
“Tentunya, sekolah dan teater sekolah di Sumsel, punya kesempatan sama untuk bisa tampil sebagaimana teater yang sudah tampil sebelumnya.
Oleh sebab itu, untuk memaksimal kerja kreatif ini diperlukan tim yang kuat, salah satu diantaranya melalui pengukuhan pengurus Fortas, yang terdiri dari para guru pembina seni di sekolah se-Sumsel, ” ujarnya.
Merespon hal itu, H Chandra Amprayadi, SH mengapreasiasi kegiatan yang digelar Fortass kali itu. Candra menyampaikan dan berpesan kepada jajaran pengurus Fortass yang baru saja dikukuhkan, agar menjaga dan mengembangkan ide kreatif dalam bidang seni budaya, terutama yang berbasis lokal.
BACA JUGA:Pertama di Sumsel, PKPA Digelar di Daerah
Menurutnya, banyak potensi kebudayaan Sumsel yang sangat berpeluang diangkat ke permukaan dalam karya seni. Satu diantaranya Irama Batanghari Sembilan.
Oleh sebab itu, Chandra mengamanatkan agar Fortass, di tahun 2023 usai menggelar Festival Teater dan Anugerah Teater Sekolah, Piala dan Tropy Gubenur Sumsel segera melaksanakan Fetival Batangari Sembilan.
“Namun pada festival ini, saya ingin ada kolaborasi antara Irama Batanghari Sembilan dengan potensi seni lokal, sesuai dengan daerahnya masing-masing. Misalnya, di Sekayu ada Tari Senjang, itu dipentaskan bareng, tetapi dalam kemasan nuansa Batanghari Sembilan. Jadi tampilannya berbeda dengan apa yang selama ini kita tonton,” tegasnya.