3 Budaya di Empat Lawang yang Wajib Dilestarikan, Nomor 3 Jarang Dilakukan

Minggu 18-06-2023,09:42 WIB
Reporter : Anita Silvia
Editor : Anita Silvia

Kata orang kalau tidak dilaksanakan maka menurut kepercayaan orang setempat akan terjadi hal-hal buruk.

Serabi terbuat dari bahan tepung beras dengan sedikit kapur makan. Bahan-bahan dicampur air panas dan dingin, diaduk serta dibentuk sesuai selera, misalnya bentuk lupis atau lempeng.

Serabi di Kabupaten Empat Lawang umumnya terdiri atas beberapa jenis, seperti serabi belangan atau Serabi 44, serabi baghi, serabi baru atau kidak, dan serabi biasa.

3. Jidur

BACA JUGA:Pentas Seni Meriahkan Pelantikan Dewan Kesenian Empat Lawang

Ialah salah satu budaya tak benda yang ada di Kabupaten Empat Lawang yang bias dikatakan hampir punah. 

Namun budaya Dikir perlahan sudah dihidupkan kembali oleh Sanggar Kesenian di Gunung Meraksa Baru yang dipimpin oleh Sulton selaku Ketua Pembina Adat Empat Lawang,Provinsi Sumatera Selatan.

Sementara itu, Vebri Al Lintani selaku Budayawan Sumatera Selatan asal daerah Empat Lawang mengatakan budaya tak benda Jidur Empat Lawang adalah kesenian yang sangat khas.

Sangat berbeda dengan Jidur dari daerah lain, seperti Jidur di Palembang dan Pedamaran.

BACA JUGA:Pertama Kalinya akan Menggelar Pelatihan Seni Mural 

Jidur yang ada di Empat Lawang mendapat pengaruh dari Budaya Melayu Islam, berbeda halanya dengan Jidur di daerah lain yang identik dengan Tanjidor di Betawi.

Kenapa namanya Jidur? Karena bunyinya dur dur dur ketika memukul alat musiknya yang berupa gendang, ketipung, dan gong. Jumlah penarinya ada 6 orang.

Jidur di Empat Lawang terdiri dari unsur sastra pantun,musik perkusi, dan unsur penari dana. Dahulu Jidur sering ditampilkan pada semingu sebelum acara pernikahan. *

Kategori :