Warga Pendopo Keluhkan Krisis Air Bersih, PAM Mati, Mencuci dan Mandi, Terpaksa Turun Ke Sungai

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Warga Kelurahan Pagar Tengah dan sekitarnya di Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, kembali menjerit akibat krisis air bersih yang semakin parah. 

Memasuki Musim kemarau yang diperparah dengan matinya aliran air PAM selama hampir dua tahun, menyebabkan masyarakat harus mencari air sejauh 10 kilometer ke Air Lintang.

Ketua Karang Taruna Permata Pagar Tengah, Rizki Anugrah, mengungkapkan keluhan warganya yang harus bersusah payah mendapatkan air bersih.

“Setiap hari warga pergi mandi dan mencuci ke Air Lintang, yang jaraknya sekitar 10 km. Untuk masak dan minum, warga terpaksa beli air, bahkan ada yang cuma sanggup beli air Rp50 ribu untuk tiga hari,” ujarnya, Selasa (28/5/2025).

BACA JUGA:Meriah dan Penuh Semangat, Peringatan HKG PKK ke-53 di Empat Lawang Tekankan Peran Strategis Perempuan

BACA JUGA:Sat Binmas Polres Empat Lawang Laksanakan Penyuluhan Premanisme di Kecamatan Tebing Tinggi

Warga juga mengeluhkan respon lamban dari pihak Perusahaan Air Minum (PAM). 

Jeri, Salah satu warga mengaku sudah mendatangi Kantor PAM Pendopo, namun diarahkan ke Kantor PAM Tebing Tinggi.

Setelah menghubungi salah satu pegawai, warga malah dibuat bingung karena diarahkan kembali ke Kantor PAM Pendopo. 

“Ujung-ujungnya disuruh ke Pendopo lagi. Pegawainya kayak saling lempar tanggung jawab,” ungkap Jeri kecewa.

Menurut warga, di beberapa wilayah seperti Beruge Ilir dan Pendopo, air PAM hanya mengalir di malam hari, bahkan ada yang tidak mengalir sama sekali. 

Kondisi ini membuat sebagian warga terpaksa menggunakan air yang tidak layak konsumsi, khususnya mereka yang tidak mampu membeli air galon atau isi ulang.

BACA JUGA:BRI Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang Lewat CASA dan Digitalisasi Layanan

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Warga Empat Lawang Bisa Dapatkan Kambing Kurban Murah Berkualitas di Tebing Tinggi

Sumber: