Bulog Sumsel-Babel Serap 97 Ribu Ton Gabah Setara Beras, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Bulog Sumsel-Babel Serap 97 Ribu Ton Gabah Setara Beras, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Bulog Sumsel-Babel Serap 97 Ribu Ton Gabah Setara Beras, Tertinggi Sepanjang Sejarah:ist--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel) mencatatkan sejarah baru dalam penyerapan gabah petani.

Hingga bulan Mei 2025, Bulog telah menyerap sebanyak 97 ribu ton gabah setara beras, menjadikannya penyerapan terbesar yang pernah dilakukan sejak lembaga tersebut berdiri di wilayah tersebut.

Pimpinan Bulog Wilayah Sumsel-Babel, Heriswan, menyampaikan bahwa jumlah tersebut berasal dari total 133.833 ton gabah kering panen (GKP) serta 25.721 ton beras.

"Sampai bulan Mei 2025 ini Bulog Sumsel-Babel telah menyerap 97 ribu ton gabah setara beras. Masih ada sisa panen di Banyuasin dan kami optimis sampai akhir panen bisa mencapai 100 ribu ton," ujar Heriswan pada Senin (19/5/2025).

BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Usulkan Bantuan Khusus Rp127 Miliar ke Pemprov Sumsel

BACA JUGA:PLN UID S2JB Ajak Masyarakat Manfaatkan Promo Tambah Daya Diskon 50 Persen, Tinggal 3 Hari Lagi!

Ia menambahkan, waktu dua pekan ke depan akan dimaksimalkan untuk mengejar target penyerapan 100 ribu ton tersebut. Menurutnya, capaian ini merupakan yang tertinggi sejak Bulog berdiri.

"Selama Bulog berdiri, ini penyerapan terbesar di Sumsel. Tahun-tahun sebelumnya, penyerapan awal tahun hanya berkisar 30 ribu ton," lanjutnya.

Tak hanya di Sumsel, wilayah Bangka Belitung (Babel) juga mengalami peningkatan penyerapan dengan capaian lebih dari 1.100 ton gabah.

BACA JUGA:Wawako Pagar Alam Tinjau Seleksi PPPK Tahap 2 di Palembang, Beri Semangat Peserta

BACA JUGA:Dua Wanita di Palembang Jadi Korban Jambret, Pelaku Gunakan Jaket Gojek

Kenaikan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh naiknya harga pembelian pemerintah (HPP) yang kini berada di angka Rp 6.500 per kilogram.

Heriswan menuturkan bahwa strategi jemput bola langsung ke sawah-sawah petani menjadi kunci kesuksesan tahun ini.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya menunggu gabah datang ke gudang, kini Bulog aktif turun ke lapangan sesuai arahan Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: