BMKG Prediksi Musim Kemarau Mulai Melanda Sumsel Pertengahan Mei 2025

BMKG Prediksi Musim Kemarau Mulai Melanda Sumsel Pertengahan Mei 2025

BMKG Prediksi Musim Kemarau Mulai Melanda Sumsel Pertengahan Mei 2025:ist--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan memprediksi musim kemarau akan mulai melanda wilayah Sumsel secara bertahap mulai pertengahan Mei 2025.

Masyarakat diminta untuk bersiap menghadapi dampak perubahan cuaca, termasuk ancaman kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla).

Kepala Unit Analisis dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani, menjelaskan bahwa pola iklim di Sumsel tidak serentak, sehingga musim kemarau akan datang bertahap di berbagai wilayah.

"Awal musim kemarau di Sumsel terjadi di awal Mei, dimulai dari wilayah tengah seperti Musi Banyuasin, Muara Enim, Palembang, PALI, sebagian OKI dan Ogan Ilir, serta sebagian OKU," jelas Sinta, Selasa (8/4/2025).

BACA JUGA:Pj Bupati Fauzan Khoiri Pimpin Apel Patriotik dan Halal Bihalal Pasca Libur Lebaran

BACA JUGA:PSU Pilkada Empat Lawang: Hanya Pemilih Terdaftar 27 November 2024 yang Bisa Gunakan Hak Suara

Wilayah timur seperti Banyuasin, OKU, dan OKI diperkirakan mulai mengalami kemarau pada akhir Mei.

Sementara itu, wilayah barat dan selatan, termasuk Lahat, Pagar Alam, Musi Rawas, Muratara, Lubuk Linggau, dan Empat Lawang, akan terdampak mulai awal Juni.

Saat ini, kondisi cuaca Indonesia berada dalam fase netral, tanpa pengaruh La Nina maupun El Nino.

BMKG memprediksi musim kemarau tahun ini akan berlangsung normal tanpa adanya gelombang panas ekstrem maupun curah hujan berkepanjangan.

BACA JUGA:Tebing Sungai Musi di Sanga Desa Longsor Akibat Hujan Deras, Warga Was-Was

BACA JUGA:Lapas Sekayu Lakukan Kontrol Brandgang Demi Deteksi Dini Gangguan Keamanan

Puncak musim kemarau di Sumsel diperkirakan terjadi pada periode Juni hingga Agustus.

“Secara historis, kemarau di Sumsel berakhir sekitar akhir Oktober, dan karena kondisi tahun ini normal, maka panjang musim kemarau juga akan normal,” tambah Sinta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: