Satpol PP Muratara Gelar Razia Ternak di Jalinsum, Pemilik Terancam Denda

Satpol PP Muratara Gelar Razia Ternak di Jalinsum, Pemilik Terancam Denda

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akan mengambil langkah tegas untuk menertibkan hewan ternak yang berkeliaran di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).-ist-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akan mengambil langkah tegas untuk menertibkan hewan ternak yang berkeliaran di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).

Kebijakan ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas akibat hewan seperti sapi dan kambing yang sering terlihat bebas berkeliaran di jalan raya.

“Jalinsum adalah jalur utama dengan lalu lintas yang sangat padat. Keberadaan ternak di jalan sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan pengendara. Kami minta masyarakat lebih disiplin dalam mengawasi ternaknya,” ujar Kepala Satpol PP Muratara, Sumaedi, Minggu (5/1/2025).

Sebagai langkah tindak lanjut, Satpol PP akan melaksanakan razia.

BACA JUGA:Deadlock Pembahasan AKD di DPRD OKU, Tiga Fraksi Menunggu, Empat Fraksi Menarik Diri

Hewan ternak yang ditemukan berkeliaran akan langsung diamankan, dan pemiliknya akan dikenakan sanksi sesuai Peraturan Daerah (Perda) No. 11/2017 tentang pengelolaan hewan ternak.

Menurut aturan tersebut, pemilik ternak besar seperti sapi dan kerbau akan dikenakan denda sebesar Rp100.000 per hari, sedangkan untuk ternak kecil seperti kambing dan domba, dendanya Rp50.000 per hari.

“Kami sudah melakukan sosialisasi terkait aturan ini. Jika masyarakat tetap abai, razia menjadi langkah terakhir,” tegas Sumaedi.

Dukungan dan Harapan dari Warga dan Sopir Jalinsum

BACA JUGA:Tabligh Akbar HUT ke-21 Ogan Ilir, Ribuan Jemaah Padati Gedung Caram Seguguk

Langkah ini mendapatkan dukungan dari sejumlah pengguna jalan. Erwin, seorang sopir truk asal Lampung, menyatakan apresiasinya.

“Semoga aturan ini diterapkan konsisten. Jangan sampai ada ternak di jalan, tapi tidak ada yang mengaku pemiliknya,” ujar Erwin.

Sementara itu, beberapa warga juga memberikan saran agar pemerintah menyediakan solusi alternatif bagi peternak.

Hendar, seorang peternak kerbau, berharap pemerintah membangun kandang kolektif atau menyediakan lahan penggembalaan khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: