Fred Harris, Senator Populis dan Ikon Perjuangan Keadilan Sosial, Tutup Usia di Usia 94 Tahun

"Bangsa kita bergerak menuju dua masyarakat, satu berkulit hitam dan satu berkulit putih – terpisah dan tidak setara."

Tiga dekade kemudian, Harris menegaskan bahwa prediksi tersebut telah menjadi kenyataan.

BACA JUGA:KPU Ingatkan 92.442 KPPS se-Sumsel, Tidak Ngawur Saat Bertugas

BACA JUGA:Lima Rumah Warga Desa Diterjang Longsor Akibat Hujan Deras, Warga Mengungsi

Dalam laporannya, ia menyebut, "Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, dan minoritas menderita secara tidak proporsional."

Mimpi Jadi Presiden yang Tak Tercapai

Harris mencoba meraih nominasi sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada 1976.

Namun, setelah hasil yang mengecewakan di awal pemilu pendahuluan, ia menyerah, sementara Jimmy Carter melaju hingga memenangkan kursi kepresidenan.

BACA JUGA:USS 2024 presented by BRImo: Kolaborasi Fashion dan Lifestyle, Dukungan BRI Dorong Kreativitas Generasi Muda

BACA JUGA:Ingin Mengajukan KPR di Bank BRI, Ini Panduan Lengkapnya

Setelah meninggalkan dunia politik praktis, Harris pindah ke New Mexico dan mengajar ilmu politik di Universitas New Mexico.

Ia juga menulis lebih dari selusin buku, termasuk novel misteri yang berlatar masa Depresi Besar di Oklahoma.

Awal Hidup yang Sederhana

Fred Harris lahir pada 13 November 1930, di sebuah rumah kecil tanpa listrik atau air mengalir di Walters, Oklahoma.

BACA JUGA:UMKM Keripik Pisang di Bakauheni Lampung Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

Sumber: