Fakta atau Fiksi? 6 Mitos Pernikahan di Aceh yang Masih Diyakini Hingga Kini!
Fakta atau Fiksi? 6 Mitos Pernikahan di Aceh yang Masih Diyakini Hingga Kini!-ist-
Pengantin pria dilarang keluyuran di malam hari menjelang hari pernikahan.
Kepercayaan ini didasarkan pada simbol tanggung jawab dan ketenangan yang harus dimiliki pria sebelum membangun rumah tangga.
BACA JUGA:Pahlawan Wanita Aceh yang Tak Kenal Menyerah Melawan Belanda
BACA JUGA:Nisan Samudra Pasai: Jejak Sejarah Islam di Aceh
Pelanggaran mitos ini diyakini dapat membawa kemalangan.
3. Remaja Dilarang Makan di Piring Retak
Makan atau minum dari piring atau gelas yang retak dipercaya dapat membuat seseorang mendapatkan jodoh yang "cacat," baik secara fisik maupun moral.
Dalam tradisi ini, retakan di peralatan makan melambangkan perpecahan.
BACA JUGA:Flor de la Mar: Kapal Bermuatan 60 Ton Emas yang Karam di Laut Aceh
BACA JUGA:Mengulik Kisah Benteng Indrapatra: Warisan Sejarah Kesultanan Aceh
4. Wanita Dilarang Duduk di Pintu
Gadis muda yang duduk atau tidur di pintu masuk rumah dianggap akan sulit mendapatkan jodoh.
Selain itu, mereka juga dipercaya bisa "dilangkahi" oleh saudaranya dalam urusan jodoh.
Tradisi serupa juga ditemukan di daerah lain di Indonesia.
BACA JUGA:Kerajaan Aceh yang Luas dan Berkuasa Pusat Perdagangan Paling Penting Di Asia Tenggara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: