Fenomena Mendulang Emas Tradisional di Sungai Rupit, Potensi Ekonomi dan Tantangan Lingkungan

Fenomena Mendulang Emas Tradisional di Sungai Rupit, Potensi Ekonomi dan Tantangan Lingkungan-ist-
BACA JUGA:Polres Empat Lawang Gelar Donor Darah untuk Masyarakat dalam Rangka HUT Humas Polri ke-73
Pihak kepolisian pun gencar menertibkan penambang ilegal ini sejak tahun 2020.
Dampak Lingkungan Akibat Dompeng Emas
Seiring beralihnya metode penambangan tradisional ke penggunaan mesin, pencemaran sungai menjadi masalah besar.
Keruhnya air di aliran Sungai Minak dan Sungai Rawas mengancam kehidupan biota di dalamnya.
BACA JUGA:Keluarga korban Pembunuhan Gelar Aksi Protes ke Kejari Empat Lawang, Minta Pelaku Dihukum Berat
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Nasabah || BRI Cabang Prabumulih Buka Layanan Weekend
Bagi warga setempat, meski hasil mendulang emas menggiurkan, mereka dihadapkan pada dilema antara potensi ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Kegiatan mendulang emas di Kabupaten Muratara ini menjadi sorotan publik dan pemerintah.
Sambil tetap mendukung ekonomi masyarakat, upaya menjaga kelestarian lingkungan harus terus dilakukan.
Pemerintah Kabupaten Muratara diharapkan mampu mengatur kegiatan mendulang emas agar tidak merugikan lingkungan maupun masyarakat di masa depan. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: