Perkembangan Kelompok Petani Durian di Pekalongan Berkat Pemberdayaan BRI

Perkembangan Kelompok Petani Durian di Pekalongan Berkat Pemberdayaan BRI

Perkembangan Kelompok Petani Durian di Pekalongan Berkat Pemberdayaan BRI:ist/Rls--

Durian ini dijual dengan harga Rp50.000 per kilogram dan telah memiliki pasar tetap di Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, hingga Banyuwangi.

Pendampingan dan Dukungan Modal dari BRI

Kesuksesan Klaster Durian Lemahabang tidak lepas dari peran BRI, terutama dalam pemberian modal usaha melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Modal awal saya gunakan untuk membeli buah dan menyewa lahan. Alhamdulillah, sekarang saya sudah punya lahan sendiri seluas 5 hektar,” jelas Baehaqi.

BACA JUGA:Panduan Mengajukan KUR di Bank BRI Agar Pinjaman Cepat Cair

BACA JUGA:Muhamad Nasir Terpilih Aklamasi, Bawa Harapan Baru untuk Kesenian Palembang

Selain itu, Baehaqi dan petani lainnya semakin dikenal melalui keikutsertaan mereka dalam berbagai bazaar UMKM yang diadakan BRI.

Dalam Bazaar UMKM BRILian terbaru di Kantor Pusat BRI, Baehaqi berhasil menjual 400 butir durian seberat sekitar 800 kilogram hanya dalam waktu tiga jam.

Ia mengaku sangat terkesan dengan antusiasme para pembeli dan berharap agar BRI terus melanjutkan pemberdayaan bagi petani.

Komitmen BRI dalam Memberdayakan UMKM

BRI berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku UMKM, termasuk melalui program Klasterku Hidupku.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyampaikan bahwa BRI akan terus mendampingi UMKM dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bisnis agar usaha kecil dan menengah ini dapat berkembang secara berkelanjutan.

BACA JUGA:Vivo V40 5G vs Realme 13 Pro+, Pilihan Smartphone Rp 6-7 Jutaan, Mana yang Terbaik?

BACA JUGA:Oppo Find X8 dan Find X8 Pro Resmi Dirilis, Cek Teknologi dan Desain

"Kami ingin UMKM yang tumbuh menjadi inspirasi bagi pelaku usaha di daerah lain,” ujar Supari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: