Google Bantah Laporan Cybernews Terkait Pengiriman Data Pengguna Pixel Setiap 15 Menit
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Google baru-baru ini menanggapi laporan yang menyebutkan bahwa smartphone Pixel mengirimkan informasi pribadi pengguna ke server Google setiap 15 menit.
Laporan tersebut, yang berasal dari Cybernews, menyatakan bahwa perangkat Google Pixel 9 Pro XL secara rutin mengirimkan data seperti alamat email, nomor telepon, lokasi, status jaringan, dan data telemetri lainnya ke server Google bahkan sebelum aplikasi diinstal.
Dalam laporannya, Cybernews menyebutkan bahwa pengiriman data ini terjadi setiap 15 menit, yang menimbulkan kekhawatiran terkait privasi pengguna.
Namun, Google langsung membantah klaim tersebut dengan menyatakan bahwa laporan itu "kurang konteks penting, salah menafsirkan detail teknis, dan tidak menjelaskan sepenuhnya bahwa transmisi data diperlukan untuk layanan sah di semua perangkat seluler, terlepas dari pabrikan, model, atau sistem operasinya."
BACA JUGA:Bawaslu Tolak Gugatan Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Empat Lawang HBA-Henny
BACA JUGA:Asus Zephyrus G16 (2024), Perpaduan Performa, Portabilitas dan Harga yang Ideal
Pembelaan Google
Google menjelaskan bahwa transmisi data diperlukan untuk menjalankan layanan penting seperti pembaruan perangkat lunak, fitur sesuai permintaan, dan pengalaman yang dipersonalisasi.
Perusahaan raksasa teknologi ini juga menegaskan bahwa keamanan dan privasi pengguna adalah prioritas utama, dan pengguna dapat mengatur bagaimana data mereka dibagikan, memilih izin aplikasi, serta menyesuaikan pengaturan privasi selama proses penyiapan perangkat dan melalui pengaturan aplikasi.
Seorang juru bicara Google dalam pernyataan tertulisnya menegaskan, "Laporan ini kurang konteks penting, salah menafsirkan detail teknis, dan tidak menjelaskan sepenuhnya bahwa transmisi data diperlukan untuk layanan sah di semua perangkat seluler, terlepas dari pabrikan, model, atau OS."
Kritik Google Terhadap Metodologi Penelitian
Google juga mengkritik metodologi yang digunakan dalam laporan Cybernews, menyatakan bahwa para peneliti kemungkinan telah memodifikasi perangkat dengan rooting dan memasang sertifikat man-in-the-middle, yang dapat memicu pemeriksaan data yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Pixel vs Galaxy, Mana Pilihan Terbaik untuk Pengguna Android?
BACA JUGA:Google Mempermudah Proses Login dengan Fitur Passkeys, Menuju Masa Depan Tanpa Password!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: