Polres Empat Lawang Revitalisasi Masjid Nurul Aman di Desa Baturaja Baru

Polres Empat Lawang Revitalisasi Masjid Nurul Aman di Desa Baturaja Baru

Polres Empat Lawang Revitalisasi Masjid Nurul Aman di Desa Baturaja Baru9--

Masjid Nurul Aman, seperti halnya masjid-masjid lain di desa-desa seluruh Indonesia, memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.

BACA JUGA:Kerajaan Kandis: Sejarah dan Kejayaan Kerajaan Tertua di Sumatera

BACA JUGA:Tradisi Membawa Keris di Ponorogo dan Pengaruhnya pada Keraton Jawa

Tidak hanya sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu, masjid juga sering kali menjadi pusat berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, seperti pengajian, majelis taklim, dan musyawarah warga.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid menjadi sangat penting agar fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik.

Dalam kesempatan tersebut, Kasat Binmas Polres Empat Lawang menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk tanggung jawab moral, tetapi juga sebagai upaya untuk mendekatkan Polres Empat Lawang dengan masyarakat.

"Kami ingin menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya fokus pada aspek penegakan hukum, tetapi juga memperhatikan kebutuhan sosial masyarakat, termasuk dalam hal menjaga kebersihan tempat ibadah," jelasnya.

BACA JUGA:Ratusan Pelamar CPNS Empat Lawang Tidak Lolos Seleksi Administrasi

BACA JUGA:Fauzan Khoiri Kembali Ditunjuk Sebagai Penjabat Bupati Empat Lawang

Kegiatan revitalisasi ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Desa Baturaja Baru.

Salah satu warga yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan oleh pihak kepolisian terhadap masjid di desanya.

"Kami sangat senang dengan inisiatif Polres Empat Lawang yang peduli dengan kebersihan masjid kami. Ini sangat membantu kami untuk menjaga lingkungan ibadah tetap bersih dan nyaman," ujar pengurus masjid setempat.

Menurut pengurus masjid, masjid yang bersih dan terawat akan menarik lebih banyak jamaah, terutama saat shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya.

BACA JUGA:Kedai Kopi Tertua di Jakarta, Berdiri Sejak 1878 dan Masih Bertahan Hingga Kini

BACA JUGA:Bioskop Zaman Kolonial, Dari Gambar Idoep Hingga Dominasi Pengusaha Tionghoa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: