Ternyata Ini Alasannya Kenapa Rumah Zaman Kolonial Terasa Lebih Dingin Walau Tanpa AC

Ternyata Ini Alasannya Kenapa Rumah Zaman Kolonial Terasa Lebih Dingin Walau Tanpa AC

Ternyata Ini Alasannya Kenapa Rumah Zaman Kolonial Terasa Lebih Dingin Walau Tanpa AC-ISTIMEWA-

BACA JUGA:Misteri Rumah Kosong Bekas Bidan Aborsi yang Berhantu

Pintu dengan lubang angin juga merupakan ciri arsitektur tropis, yang dirancang khusus agar udara dapat bersirkulasi dengan baik.

4. Langit-langit Tinggi

Bangunan kolonial umumnya memiliki langit-langit yang tinggi, memungkinkan udara panas naik dan terjebak di bagian atas ruangan, sehingga area di bawahnya tetap sejuk.

5. Lantai Ubin Teraso dan PC

BACA JUGA:Rumah Dirobohkan Mantan Kekasih, Usai Pernikahan Batal

BACA JUGA:Dana Korupsi PNPM-MP Dibangunkan Rumah Pribadi

Lantai bangunan biasanya terbuat dari ubin PC atau teraso yang mampu menyerap panas, menjadikan ruangan lebih dingin meski tanpa pendingin udara.

6. Teras dan Warna Cat Netral

Teras besar yang biasanya terletak di depan rumah juga berfungsi sebagai area sirkulasi udara alami.

Selain itu, warna cat bangunan yang cenderung krem atau putih juga membantu memantulkan panas.

BACA JUGA:Sejumlah Toko dan Rumah Makan di Empat Lawang Terima Teguran dan Sanksi Administrasi dari Bapenda

BACA JUGA:Dendam Cinta Terlarang dengan Istri Orang Berujung Pembakaran Rumah di Palembang

Contoh Bangunan Kolonial yang Masih Ada

Di Indonesia, kita masih bisa menemukan banyak bangunan peninggalan era kolonial Belanda yang terkenal dengan kesejukannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: