Demo Anti Netanyahu di Israel Makin Meluas

Demo Anti Netanyahu di Israel Makin Meluas

Demo Anti Netanyahu di Israel Makin Meluas -Istimewa/Internet.-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghadapi gelombang protes yang meluas pada Rabu (3/9/2024) dari keluarga sandera, rekan-rekan yang berbalik menjadi kritikus, serta pemimpin-pemimpin di Timur Tengah. Protes ini dipicu oleh pembunuhan enam sandera yang dilakukan oleh Hamas selama mereka berada dalam penahanan.

Netanyahu tetap bersikeras pada tuntutan kontroversial dalam pembicaraan gencatan senjata, meskipun kemarahan publik yang meletus setelah kematian enam sandera tersebut. Sikapnya ini mengancam harapan bahwa kematian mereka setidaknya dapat memaksa kemajuan dalam negosiasi yang terhenti.

Penolakan Netanyahu terhadap tekanan untuk menarik pasukan Israel dari perbatasan Gaza-Mesir telah memicu reaksi keras dari para pejabat di seluruh wilayah. Ketidakmauannya untuk berubah haluan juga memperparah gerakan protes yang dipicu oleh "instruksi baru" dari Hamas, di mana para penyandera menembak mati sandera sebelum mereka dapat diselamatkan, menurut pejabat Israel.

Para pengunjuk rasa berkumpul sejak Rabu pagi di luar markas partai Netanyahu, Likud, sementara serangkaian demonstrasi direncanakan di alun-alun utama di seluruh negeri dan di luar rumah para anggota parlemen utama untuk malam keempat.

BACA JUGA:Jejak Peradaban Kuno di Situs Percandian Batujaya, Karawang

BACA JUGA:Candi Deres, Saksi Bisu Sejarah Majapahit di Desa Purwoasri

Dalam tanda kedalaman kemarahan, sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada NBC News bahwa istri salah satu dari enam sandera yang tewas menolak untuk bertemu dengan Netanyahu pada Selasa.

Netanyahu mengunjungi keluarga Alex Lobanov untuk memberikan belasungkawa. Namun, meskipun orang tua almarhum bertemu dengan Netanyahu, istrinya, Michal Lobanov, menolak untuk berpartisipasi, kata sumber tersebut.

Kantor perdana menteri tidak menanggapi permintaan komentar terkait kejadian ini.

Benny Gantz, yang pernah menjadi anggota kunci kabinet perang Netanyahu tetapi sekarang menjadi rival politik, juga menambah kritiknya dalam konferensi pers pada Selasa. 

BACA JUGA:Keindahan Tersembunyi di Air Terjun Pria Laot, Sabang

BACA JUGA:Betoh Labeng: Gerbang Alam Misterius dari Zaman Megalitikum di Bondowoso

Menurut Gantz, sikap Netanyahu untuk mempertahankan kehadiran militer di koridor Philadelphi, sebuah jalur sempit di sisi Gaza dari perbatasan Palestina dengan Mesir, menunjukkan kegagalan dalam mengambil "keputusan strategis yang benar-benar penting."

Netanyahu berpendapat bahwa Israel harus mempertahankan kehadiran militer di daerah tersebut untuk mencegah Hamas menggunakan jalur tersebut untuk penyelundupan dan perdagangan senjata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: