5 Kitab Kuno Ini Jadi Bukti Kejayaan Nusantara di Masa Lalu

5 Kitab Kuno Ini Jadi Bukti Kejayaan Nusantara di Masa Lalu

Istimewa/internet--

Serat Centhini, atau dikenal juga sebagai Suluk Tembang Raras, adalah karya sastra terbesar dalam kasustraan Jawa Baru.

Kitab ini berisi banyak informasi mengenai tradisi, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan Jawa yang dikhawatirkan akan punah.

Kitab ini digagas oleh Pakubuwana V dan ditulis pada pertengahan abad ke-18 hingga awal abad ke-19.

Pakubuwana V, dibantu oleh tiga pujangga istana, menghimpun berbagai budaya dan tradisi Jawa ke dalam serat yang berisi tetembangan.

Kitab ini telah diadaptasi ke dalam versi modern, termasuk novel trilogi, untuk memudahkan pembaca dalam memahami isinya.

5. La Galigo. 

Le Galigo adalah karya sastra paling panjang di dunia, terdiri dari sekitar 6.000 halaman dan 300.000 baris teks.

BACA JUGA:Cara Gadaikan HP di Pegadaian, Solusi Cepat Mendapatkan Dana Tunai

BACA JUGA:7 Formasi CPNS di Daerah Ini Masih Kosong Pelamar, Minat? Buruan Sebelum 6 September!

Ditulis oleh bangsa Bugis Kuno antara abad ke-13 dan ke-15 Masehi, La Galigo menggunakan huruf Lontara Kuno yang sulit dibaca oleh orang awam.

Kitab ini berisi banyak sajak tentang penciptaan manusia dan mitos-mitos hebat yang masih diceritakan secara turun temurun hingga kini.

La Galigo dipercaya ditulis sebelum epik Mahabharata di India, dan sebagian besar manuskrip aslinya kini disimpan di Museum Leiden, Belanda.

Dari kelima kitab kuno ini, kita bisa melihat betapa hebatnya peradaban Nusantara di masa lalu.

Dengan keterbatasan teknologi dan sumber daya, nenek moyang kita mampu menciptakan karya sastra yang abadi dan bernilai tinggi, yang menjadi bukti kejayaan dan kekayaan budaya bangsa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: