Ilmuwan Temukan Data Genetik Tertua dari Gigi Fosil Paranthropus Robustus Berusia 2 Juta Tahun

Ilmuwan Temukan Data Genetik Tertua dari Gigi Fosil Paranthropus Robustus Berusia 2 Juta Tahun

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Para ilmuwan baru saja mengungkapkan penemuan luar biasa dalam bidang paleontologi dengan memperoleh data genetik tertua dari spesies hominin purba, Paranthropus robustus.

Data ini diambil dari gigi fosil berusia sekitar 2 juta tahun yang ditemukan di Drimolen, Afrika Selatan.

Temuan ini memberikan wawasan baru tentang evolusi manusia dan bagaimana spesies hominin purba hidup di lingkungannya.

Gigi fosil tersebut berasal dari spesies Paranthropus robustus, salah satu hominin awal yang dikenal memiliki struktur tubuh yang kokoh dan rahang kuat.

BACA JUGA:Pj Sekda Empat Lawang yang Baru, Dilantik Hari Ini?

BACA JUGA:Hari Ini! Aksi Off Bid Mitra Driver Online di Palembang, Solidaritas Kesejahteraan Mitra yang Terusik

Kemampuan mereka untuk mengunyah makanan keras seperti kacang-kacangan dan biji-bijian menjadi salah satu ciri khas dari spesies ini.

Pengambilan sampel genetik dari fosil ini merupakan prestasi luar biasa, mengingat kondisi lingkungan di Afrika Selatan yang biasanya tidak mendukung pelestarian DNA.

Tim peneliti berhasil mengekstraksi dan menganalisis DNA dari gigi ini, yang menjadi informasi genetik pertama yang diketahui dari spesies ini.

Temuan ini tidak hanya penting untuk mengungkapkan kehidupan Paranthropus robustus, tetapi juga memberikan pemahaman baru tentang penyebaran dan interaksi berbagai spesies hominin pada masa itu.

BACA JUGA:Heboh Penemuan Jasad di Desa Tambah Asri, Ternyata Seorang Pria Mantan Honorer Satpol PP

BACA JUGA:Pemain Timnas Malik Risaldi Resmi Jadi Mahasiswa UM Surabaya, Ambil Jurusan Manajemen dengan Beasiswa Atlet

Analisis genetik mengungkapkan bahwa spesies ini mungkin hidup berdampingan dengan nenek moyang manusia modern, seperti Homo erectus, dan mungkin memiliki adaptasi lingkungan yang berbeda untuk bertahan hidup. 

Selain itu, penemuan ini menunjukkan bahwa Paranthropus robustus mungkin telah menghadapi tekanan evolusi yang kuat yang memungkinkan mereka berkembang dalam kondisi yang keras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: