Cerita Rakyat Riau: Asal Mula Putri Tujuh legenda Dari Riau
Istimewa/internet--
Utusan itu membawa serta tepak sirih, simbol budaya dalam adat Melayu, untuk menyampaikan pinangan.
Cik Sima, sebagai pemimpin yang teguh memegang adat istiadat, menyambut utusan dengan cara yang terhormat.
Namun, ia menempatkan combol terbesar di dalam tepak sirih itu sebagai simbol dari putri tertuanya, bukan Mayang Sari.
Menurut adat Kerajaan Seri Bunga Tanjung, putri tertualah yang lebih berhak untuk menerima pinangan terlebih dahulu.
BACA JUGA:Legenda Horor Hantu Sumiati di Makassar
BACA JUGA:Misteri dan Legenda di Balik Pub Busby Stoop di Yorkshire
Merasa ditolak, Pangeran Empang Kuala menjadi sangat marah.
Dalam kemarahannya, ia bersumpah untuk membawa Mayang Sari dengan paksa.
Amarahnya yang membara membawa malapetaka bagi banyak pihak, terutama bagi ketujuh putri Cik Sima yang harus menghadapi konsekuensi dari cinta yang tak terbalas dan amarah seorang pangeran.
Legenda Putri Tujuh ini sangat terkenal di masyarakat Provinsi Riau.
Bahkan, nama "Dumai" diyakini berasal dari cerita rakyat ini, mengingat betapa mendalamnya pengaruh kisah tersebut dalam budaya lokal.
Cerita rakyat "Asal Mula Putri Tujuh" adalah salah satu dari banyak kisah tradisional yang memperkaya budaya dan sejarah Riau.
BACA JUGA:Peneliti Klaim Temukan Asal Mula Legenda Atlantis di Pesisir Spanyol
BACA JUGA:Legenda Makam Indah di Teruel: Kisah Tragis Diego dan Isabel, 'Romeo dan Juliet' dari Spanyol
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga adat dan tradisi, serta akibat dari amarah yang tidak terkendali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: