Kisah Keumalahayati, Laksamana Perempuan Pertama di Dunia yang Diakui Internasional
Istimewa/internet--
BACA JUGA:Kisah Dua Tokoh yang Berbeda dalam Sejarah Kuningan dan Cirebon Arya Kuningan dan Arya Kemuning
Keumalahayati dikenal berani dan memiliki strategi perang yang hebat.
Pada 11 September 1599, ia bertarung satu lawan satu dengan Cornelis de Houtman, seorang penjajah asal Belanda.
Dalam duel tersebut, Keumalahayati berhasil membunuh Cornelis, menjadikan namanya semakin harum sebagai pejuang perempuan yang luar biasa.
Keumalahayati juga membangun Benteng Inong Balee di pesisir Aceh Besar.
Benteng ini memiliki tembok setinggi 100 meter yang menghadap ke laut, dengan moncong meriam yang diarahkan ke teluk, sebagai pertahanan terhadap serangan musuh.
Nama Keumalahayati tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga diabadikan dalam berbagai bentuk penghormatan.
BACA JUGA:Raja Thailand Lantik Perdana Menteri Termuda dalam Sejarah
BACA JUGA:Fakta Sejarah Majapahit dan Pajajaran: Konflik, Ketegangan, dan Hubungan Diplomasi
Ia dimakamkan di puncak bukit kecil di Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar.
Selain itu, namanya diabadikan pada salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut dan pelabuhan di Desa Lamreh Krueng Raya, Aceh Besar, yang kini dikenal sebagai Pelabuhan Malahayati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: