Enam Orang Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon, Ketegangan Regional Meningkat
Enam orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, demikian menurut Kementerian Kesehatan setempat. -X-
"Hingga satu jam yang lalu, masih ada peluang. Saya optimis. Masih jauh dari selesai. Hanya ada beberapa masalah lagi, saya pikir kita punya kesempatan," katanya kepada wartawan pada Jumat malam.
Sementara itu, pada Sabtu pagi, Associated Press melaporkan bahwa seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa para mediator sedang mempersiapkan kemungkinan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
BACA JUGA:Israel Kirim Rudal ke Iran, Perang Dunia ke-3 Dimulai?
BACA JUGA:Pesepak Bola Israel Ditangkap di Turki
Pejabat tersebut menyatakan bahwa proposal yang saat ini sedang dibahas dapat menjembatani setiap kesenjangan antara Israel dan Hamas, dan para mediator tengah membuat persiapan sebelum kesepakatan akhir disetujui.
Menurut pejabat tersebut, sebuah "sel pelaksana" baru akan dibentuk di Kairo untuk memfokuskan diri pada logistik, termasuk pembebasan sandera, penyediaan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, dan memastikan bahwa ketentuan perjanjian tersebut dipenuhi.
Para mediator sebelumnya telah menyatakan harapan bahwa kesepakatan sudah di depan mata. Mereka mengatakan bahwa dua hari perundingan di Qatar telah selesai, dan mereka berencana untuk berkumpul kembali di Kairo minggu depan untuk menuntaskan perjanjian guna menghentikan konflik yang telah berlangsung selama 10 bulan dan membebaskan sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Israel memberikan pernyataan samar yang mengapresiasi upaya para mediator, sementara pernyataan dari Hamas tidak menunjukkan antusiasme terhadap proposal terbaru untuk mengakhiri perang yang menghancurkan dan membebaskan para sandera Israel di Gaza.
BACA JUGA:Puma Hentikan Sponsori Tim Sepak Bola Israel
BACA JUGA:Ini Operasi Terbaru Hamas dalam Perang Israel-Palestina, Simak Ini Penjelasanya!
Ketegangan di kawasan ini diperkirakan akan terus meningkat, mengingat belum ada tanda-tanda pasti akan segera tercapainya kesepakatan damai.
Dunia internasional kini menanti bagaimana perkembangan selanjutnya dari krisis yang telah menelan banyak korban jiwa dan memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: