Puma Hentikan Sponsori Tim Sepak Bola Israel
Tim Sepak Bola Israel. Foto: dok/ist.--
JERMAN, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Juru bicara perusahaan olahraga Jerman, Puma, mengumumkan rencananya untuk menghentikan sponsor tim sepak bola nasional Israel pada tahun 2024.
Keputusan ini, yang telah direncanakan sejak tahun lalu, disampaikan bukan sebagai tanggapan terhadap seruan boikot konsumen terhadap Israel, melainkan sebagai bagian dari strategi perusahaan yang lebih besar.
Menurut Al Jazeera, Puma telah lama dihadapkan pada seruan boikot terkait kemitraannya dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA), khususnya selama dua bulan serangan Israel di Gaza yang menyebabkan lebih dari 18.000 kematian di kalangan warga Palestina.
BACA JUGA:Misteri Kota Gaib Saranjana, Kisah Bidan Tyas Membantu Persalinan Penghuni Kota Gaib Saranjana
Juru bicara Puma menjelaskan bahwa kontrak perusahaan dengan beberapa federasi, termasuk Serbia dan Israel, akan berakhir pada tahun 2024 dan tidak akan diperpanjang.
Sebagai gantinya, perusahaan berencana untuk mengumumkan kesepakatan dengan beberapa tim nasional baru sebagai bagian dari strategi "lebih sedikit-lebih besar-lebih baik."
Memo internal Puma, yang dilaporkan oleh Financial Times, memberikan konfirmasi tambahan terkait keputusan ini.
BACA JUGA:Kunjungan KPU ke Lapas Kelas IIB Empat Lawang: Koordinasi Persiapan Pemilu 2024
Memo tersebut menyatakan bahwa Puma akan terus mengevaluasi kemitraan yang ada dan peluang baru untuk memastikan memiliki daftar tim nasional yang kuat.
Puma pertama kali menjalin kontrak dengan IFA pada tahun 2018 untuk menyediakan perlengkapan bagi para pemain.
Sejak saat itu, perusahaan menghadapi seruan boikot dari aktivis yang menyoroti keanggotaan IFA yang melibatkan tim-tim yang berbasis di pemukiman khusus Yahudi di Tepi Barat yang diduduki, dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Keputusan Puma ini menjadi bagian dari tren seruan boikot terhadap perusahaan global yang mendukung Israel, yang semakin meningkat di tengah gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina, sebagaimana tercermin dalam peristiwa terbaru seperti penarikan kampanye iklan Zara. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: