Hyundai Perluas Jejak di Asia Tenggara dengan Investasi Pabrik Mobil Listrik di Thailand

Hyundai Perluas Jejak di Asia Tenggara dengan Investasi Pabrik Mobil Listrik di Thailand

Hyundai.--

Investasi ini merupakan bagian dari inisiatif besar Thailand untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Melalui proyek EV 3.5 yang dimulai pada 2024 hingga 2027, Thailand berambisi untuk mendorong investasi di seluruh ekosistem EV, mulai dari produksi mobil, baterai, komponen, hingga pengembangan stasiun pengisian daya.

BACA JUGA:Hyundai Stargazer: Kelebihan yang Menonjol dalam Dunia LMPV

BACA JUGA:Hyundai Menawarkan Mobil Listrik untuk Transportasi Resmi di IKN

Pemerintah Thailand menawarkan berbagai insentif untuk produsen serta subsidi kendaraan listrik bagi konsumen guna mencapai target bahwa 30% dari total produksi otomotif pada 2030 adalah kendaraan listrik.

Saat ini, industri kendaraan listrik di Thailand didominasi oleh produsen asal China, seperti BYD dan Great Wall Motors, yang memanfaatkan pabrik mereka di Thailand sebagai basis produksi untuk pasar Asia Tenggara.

Namun, masuknya Hyundai dipandang sebagai sinyal kuat bahwa Thailand semakin menarik bagi para pemain besar di industri otomotif global.

Laporan dari Counterpoint Research mengungkapkan bahwa Thailand telah mengukuhkan diri sebagai pusat otomotif terbesar di Asia Tenggara, dengan menyumbangkan 55 persen dari total penjualan mobil listrik di kawasan ini pada kuartal pertama tahun ini.

BACA JUGA:Hyundai Ioniq 5 Pimpin Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Meskipun Harganya Lebih Tinggi

BACA JUGA:Hyundai Beri 148 Unit Mobil Kepada FIFA untuk Operasional Piala Dunia U-17

Hal ini menunjukkan bahwa Thailand memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara, dan kehadiran Hyundai akan semakin memperkuat posisi tersebut.

Dengan langkah strategis ini, Hyundai tidak hanya memperluas jangkauan globalnya tetapi juga ikut berperan dalam transformasi industri otomotif menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: