Kisah Arya Panangsang: Sultan Demak V yang Kontroversial

Kisah Arya Panangsang: Sultan Demak V yang Kontroversial

Istimewa/internet--

Trenggana naik takhta Kerajaan Demak pada tahun 1521 dan pemerintahannya berakhir pada tahun 1546 ketika ia gugur di Panarukan, Situbondo.

Raden Mukmin kemudian menggantikan posisinya sebagai raja keempat dengan gelar Sunan Prawoto, memindahkan ibu kota Kerajaan Demak ke Prawoto.

Pada periode ini, Demak dikenal sebagai Demak Prawoto (1546-1549).

BACA JUGA:Misteri Gravity Hole di Samudra Hindia: Mengungkap Fenomena Geoid Low

BACA JUGA:Hiroshima Peringati Hari Bom Atom ke-79

Pada tahun 1549, Arya Panangsang membalas kematian ayahnya dengan mengirim utusan bernama Rangkud untuk membunuh Sunan Prawoto dengan keris Kyai Setan Kober.

Setelah kematian Sunan Prawoto, Arya Panangsang menjadi Sultan Demak V dan memindahkan ibu kota Kerajaan Demak ke Jipang, sehingga periode ini dikenal sebagai Demak Jipang (1549-1554).

Pada tahun 1554, Arya Panangsang tewas dibunuh oleh pasukan utusan Adipati Pajang. Kematian Arya Panangsang menandai runtuhnya kekuasaan Kesultanan Demak dan berdirinya Kerajaan Pajang.

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: