Sejarah Hang Tuah, Pahlawan dari Bajeng, Gowa, Makassar
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Hang Tuah, yang dikenal sebagai salah satu pahlawan legendaris Melayu, sebenarnya bernama Daeng Merupawah atau Daeng Mempawah.
Ia adalah anak dari seorang raja yang pernah memerintah Daerah Bajeng, Gowa, Makassar.
Nama daerah asal Hang Tuah sering salah dieja sebagai Bajung dalam manuskrip jawi Hikayat Sulatus Al-Salitin, namun sebenarnya yang dimaksud adalah Bajeng.
Hang Tuah lahir pada tahun 1388 Masehi. Pada usia 12 tahun, ia sudah menunjukkan keberanian luar biasa dengan membunuh dua orang yang mengamuk di Bajeng.
Tindakan heroiknya ini menarik perhatian Raja Gowa saat itu.
BACA JUGA:Kisah Kerajaan Termasyhur di Kalimantan Selatan Terusik Burung Raksasa
Pada masa pemerintahan Batara Gowa Tuminanga Ri Paralakkenna, dua utusan dari Melaka, Seri Bija Pikrama dan Tun Sura Diraja, datang ke Makassar.
Mereka bertemu Raja Gowa dan menyampaikan pesan dari Sultan Mansur Syah yang mencari anak-anak muda berbakat untuk dijadikan pahlawan di Melaka.
Raja Gowa kemudian memilih Hang Tuah, yang pada saat itu telah terkenal karena keberaniannya.
Setibanya di Melaka, Hang Tuah bergabung dengan delapan anak muda lainnya yang telah dipilih sebelumnya, termasuk Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, Hang Lekiu, Hang Ali, Hang Iskandar, Hang Hassan, dan Hang Hussin. Hang Ali, atau Tun Bija Sura, menjadi ketua kelompok ini.
BACA JUGA:Kronologi Warga Empat Lawang Tewas Dikeroyok 15 Orang di Pantai Panjang Bengkulu
Hang Tuah segera menunjukkan keahliannya yang luar biasa dalam ilmu persilatan, bahkan melebihi yang lain.
Sultan Melaka memberinya sebuah keris bernama Terupa Melaka.
Hang Tuah banyak belajar dari para hulubalang di Melaka, memperkuat kemampuannya dan menjadi laksamana yang disegani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: