Mengulik Sejarah Kisah Ra Kuti - Pejuang Majapahit yang Berakhir Tragis

Mengulik Sejarah Kisah Ra Kuti - Pejuang Majapahit yang Berakhir Tragis

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Ra Kuti adalah pria kelahiran Pajarakan, yang kini menjadi bagian dari Kabupaten Probolinggo.

Ia adalah tokoh era awal Majapahit yang banyak disebut dalam catatan sejarah.

Meski awalnya dikenal sebagai pejuang, Ra Kuti akhirnya menjadi pemberontak dan wafat dalam kondisi memberontak.

Ra Kuti, yang juga dikenal sebagai Rakyan Kuti, bukanlah tokoh biasa.

Ia adalah seorang pejabat tinggi Majapahit dengan jabatan Dharmaputra, posisi terhormat yang diberikan langsung oleh pendiri Majapahit, Dyah Wijaya, sebagai penghargaan atas pengabdian besarnya kepada negara.

BACA JUGA:Persis Solo Siap Bangkit di Laga Kedua Piala Presiden 2024

Menurut Slamet Muljana dalam bukunya "Tafsir Sejarah Nagarakertagama" (2006), Dharmaputra adalah pejabat tinggi dengan kedudukan khusus di Majapahit.

Pararaton menyebut Dharmaputra sebagai "pengalasan wineh suka" atau "pegawai istimewa yang disayangi raja."

Sebagai Dharmaputra, kesetiaan Ra Kuti terhadap negara dan rakyat tak dapat diragukan.

Namun, kecintaannya yang besar terhadap negara dan rakyat membuatnya tidak dapat menahan diri jika raja memimpin dengan buruk dan menyengsarakan rakyat.

Ra Kuti yang awalnya hanya mengkritik raja, akhirnya memberontak karena nasehat-nasehatnya tidak digubris dan bahkan direspons dengan kekejaman.

BACA JUGA:Kebakaran Lahan Gambut di Bayung Lencir Meluas Menjadi 45 Hektare

Ra Kuti, bersama enam Dharmaputra lainnya—Ra Semi, Ra Yuyu, Ra Banyak, Ra Wedeng, Ra Pangsa, dan Ratanca—mulai berkiprah sejak masa pemerintahan Dyah Wijaya.

Mereka setia kepada raja karena Dyah Wijaya menjalankan tugas dengan benar. Namun, sikap mereka berubah pada masa pemerintahan Jayanegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: