Misteri Suku Sentinel: Anti-Orang Asing dan Kehidupan Terpencil di Pulau Sentinel Utara

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Suku Sentinel, sebuah masyarakat terpencil yang mendiami Pulau Sentinel Utara di Samudra Hindia, dikenal karena kedalaman isolasi mereka dan sikap yang sangat anti terhadap orang asing.

Masyarakat ini, yang diyakini bermigrasi dari Afrika sekitar 50.000 tahun lalu, menjaga gaya hidup mereka yang tradisional dengan memburu, meramu, dan hidup berdampingan dengan alam.

Salah satu ciri khas yang membedakan mereka adalah keengganan mereka untuk berinteraksi dengan orang luar.

Suku Sentinel tidak mengenal tradisi salam seperti berjabat tangan; sebagai gantinya, mereka menyapa dengan cara duduk berdekatan dan memberikan tamparan hangat di punggung sebagai tanda kedekatan.

BACA JUGA:Suku Sentinel: Masyarakat Misterius yang Bertahan di Pulau Sentinel Utara Selama 60.000 Tahun

Sikap mereka yang sangat anti terhadap orang asing terkenal luas.

Ketika ada kunjungan dari luar pulau, Sentinel sering kali merespons dengan cara yang tegas, seperti melesatkan panah sebagai peringatan.

Bahkan, setiap upaya pendekatan oleh orang asing sering kali berakhir dengan serangan panah, mengirimkan pesan kuat tentang batas-batas yang mereka tegakkan.

Meskipun diperkirakan populasi mereka mencapai sekitar 8 ribu orang pada abad ke-19, saat ini hanya sekitar 150 orang Sentinel yang tersisa.

BACA JUGA:Strategi Ampuh Menghilangkan Lemak Perut dan Meningkatkan Kebugaran

Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tekanan dari lingkungan luar dan perubahan sosial di sekitar mereka.

Pada 1970-an, misalnya, seorang sutradara film dokumenter National Geographic mengalami insiden tragis ketika terkena panah di kakinya saat mencoba mendekati suku ini.

Kebijakan isolasi mereka, yang dijaga ketat selama berabad-abad, juga meninggalkan banyak misteri tentang budaya mereka.

Bahasa dan tradisi Suku Sentinel masih menjadi teka-teki bagi dunia luar, menambah aura misteri seputar kehidupan mereka.

Sumber: