Makara Kekuatan Laut dalam Seni dan Arsitektur Hindu-Buddha di Indonesia

Makara Kekuatan Laut dalam Seni dan Arsitektur Hindu-Buddha di Indonesia

Ilustrasi Makara.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Makara adalah makhluk mitologi yang sering dijumpai dalam seni dan arsitektur Hindu-Buddha di Indonesia.

Makhluk ini biasanya digambarkan sebagai hibrida antara beberapa hewan laut seperti buaya, gajah laut, ikan, atau burung.

Makara berasal dari kepercayaan Hindu-Buddha yang tersebar luas di Nusantara pada masa lampau.

Kata "Makara" sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "lautan" atau "makhluk laut".

BACA JUGA:Garuda, Lambang Keagungan dan Kekuatan dalam Mitologi Indonesia

BACA JUGA:Menguak Misteri Pulau C di Danau Mas Harun Bastari

Dalam mitologi Hindu, Makara dianggap sebagai kendaraan (vahana) dari dewa-dewi tertentu, seperti Varuna (dewa laut) dan Ganga (dewi sungai).

Makara sering kali diukir atau diukir dalam seni relief sebagai hiasan pada candi-candi Hindu-Buddha di Indonesia, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Makara digambarkan dengan tubuh seperti ikan atau buaya, dengan kepala gajah atau singa, serta memiliki ekor yang melengkung seperti ekor kuda laut.

BACA JUGA:Legenda Naga Raksasa di Gunung Kerinci: Mitos yang Melegenda

BACA JUGA:Larangan Jam 12 di Gunung Kerinci: Kepercayaan dan Tradisi Masyarakat Setempat

Makara dalam seni Hindu-Buddha mewakili kekuatan alam dan kehidupan air, serta dianggap sebagai pelindung terhadap bencana dan bahaya di laut.

Makara juga sering dihubungkan dengan kesejahteraan, kesuburan, dan kekuatan magis yang melindungi pemiliknya.

Meskipun lebih umum ditemukan dalam seni dan arsitektur, gambaran Makara juga memiliki peran penting dalam upacara keagamaan dan perayaan tradisional di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: