Apakah Puasa Dzulhijjah Harus 9 Hari Penuh? Berikut Menurut Ustadz Abdul Somad

Apakah Puasa Dzulhijjah Harus 9 Hari Penuh? Berikut Menurut Ustadz Abdul Somad

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Puasa Dzulhijjah merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam, khususnya pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Pertanyaannya, apakah puasa Dzulhijjah harus dilakukan selama sembilan hari penuh?

Untuk menjawab hal ini, mari kita lihat penjelasan dari Ustadz Abdul Somad, seorang dai kondang di Indonesia yang kerap memberikan pencerahan seputar berbagai aspek ibadah dalam Islam.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan yang sangat besar.

Berdasarkan hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah."

BACA JUGA:Samsung Galaxy A34 5G: Performa Tinggi, Desain Elegan, Harga Terjangkau

Oleh karena itu, berbagai bentuk ibadah seperti shalat, puasa, sedekah, dan dzikir sangat dianjurkan pada hari-hari ini.

Mengenai puasa, Ustadz Abdul Somad menekankan bahwa puasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan).

Namun, ini tidak berarti wajib dilakukan selama sembilan hari penuh.

Puasa ini termasuk dalam kategori ibadah sunnah yang fleksibel, di mana umat Islam dapat melakukannya sesuai kemampuan mereka.

Ustadz Abdul Somad juga memberikan perhatian khusus pada puasa Arafah, yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim, bahwa puasa ini dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

BACA JUGA:Uji Nyalimu, Jelajahi Tempat-Tempat Angker di Bogor ini Beberapa Tenpatnya

Oleh karena itu, jika tidak mampu berpuasa selama sembilan hari penuh, sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari Arafah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: