Perang Paling Berdarah Sepanjang Sejarah Manusia Selain Perang Dunia I dan II

Perang Paling Berdarah Sepanjang Sejarah Manusia Selain Perang Dunia I dan II

Ilustrasi.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Sepanjang sejarah manusia, banyak perang besar yang telah menyebabkan kematian jutaan orang dan mengubah jalannya peradaban.

Meskipun Perang Dunia I dan II sering dianggap sebagai konflik paling mematikan, ada beberapa perang lainnya yang juga menorehkan catatan kelam dalam sejarah karena jumlah korban dan dampaknya yang luar biasa.

Artikel ini akan membahas beberapa perang paling berdarah selain dua perang dunia tersebut, yang mencakup Perang Tiga Kerajaan, Perang Saudara Tiongkok, dan Perang Napoleon.

BACA JUGA:Bagaimana Perang Sipil Amerika Bisa Terjadi?

1. Perang Tiga Kerajaan (220-280 M)

Perang Tiga Kerajaan adalah salah satu konflik paling berdarah dalam sejarah Tiongkok yang terjadi pada akhir Dinasti Han.

Perang ini melibatkan tiga negara yang saling bersaing untuk menguasai Tiongkok: Wei, Shu, dan Wu.

- Latar Belakang: Perang ini dimulai setelah runtuhnya Dinasti Han, yang menyebabkan kekacauan politik dan sosial di Tiongkok. Tiga panglima perang utama, Cao Cao, Liu Bei, dan Sun Quan, membentuk negara-negara mereka sendiri dan berjuang untuk supremasi.

- Dampak: Perang ini berlangsung selama enam dekade dan menyebabkan kematian lebih dari 40 juta orang, baik melalui pertempuran langsung maupun akibat kelaparan, penyakit, dan perpindahan penduduk.

- Akhir Perang: Konflik ini berakhir dengan penyatuan kembali Tiongkok di bawah Dinasti Jin pada tahun 280 M, setelah negara Wei berhasil mengalahkan Shu dan Wu.

BACA JUGA:Starlink Disebut Ancam Industri ISP Lokal, Luhut Pandjaitan: 'Harus Bisa Bersaing!'

2. Perang Saudara Tiongkok (1927-1949)

Perang Saudara Tiongkok adalah konflik berdarah antara Partai Nasionalis Tiongkok (Kuomintang atau KMT) dan Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang berlangsung selama lebih dari dua dekade.

- Latar Belakang: Perang ini dimulai setelah jatuhnya Dinasti Qing dan berdirinya Republik Tiongkok, dengan KMT dan PKT bersaing untuk mengendalikan negara. Ketegangan meningkat setelah Ekspedisi Utara yang dilakukan oleh KMT untuk menyatukan Tiongkok di bawah kendali mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: