Mengulik Cerita Tambang Emas Tertua di Pulau Jawa, Ditemukan Tahun 1839 Kini Jadi Geowisata

Mengulik Cerita Tambang Emas Tertua di Pulau Jawa, Ditemukan Tahun 1839 Kini Jadi Geowisata

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Pulau Jawa memiliki cerita menarik mengenai salah satu tambang emas tertuanya yang terletak di Kelurahan Cikotok, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.

Tambang ini pertama kali ditemukan pada tahun 1839 oleh seorang geologis Belanda, W.F. Oppenoort, yang berhasil mendeteksi endapan emas di kawasan tersebut.

Masa Kolonial Belanda:

Sejak kedatangannya sebagai kongsi dagang (VOC), Belanda sangat tertarik menguasai kekayaan alam di Nusantara.

Eksplorasi mineral termasuk emas menjadi salah satu prioritas mereka.

Pada tahun 1936, pemerintah kolonial Belanda resmi membuka tambang di Cikotok dengan nama NV Mynbauw Maatchappij Zuid Bantam setelah endapan emas yang melimpah ditemukan membentang dari Bayah, Cimandiri hingga Cikotok.

BACA JUGA:Membanggakan Aldiwan Haira Putra Berhasil Raih Penghargaan sebagai Lurah Terbaik di Indonesia

Namun, operasional tambang ini terganggu oleh pecahnya Perang Dunia II pada 1939 dan dilanjutkan saat masa penjajahan Jepang.

Nasionalisasi dan Pengelolaan oleh PT Aneka Tambang:

Pasca kemerdekaan Indonesia, tambang emas Cikotok dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui jawatan pertambangan.

Pada tahun 1960, tambang ini berubah status menjadi Perusahaan Milik Negara (PMN), dan pada 5 Juli 1968, tambang ini menjadi bagian dari PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

PT Antam memodernisasi metode penambangan dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih.

BACA JUGA:Seleksi CPNS 2024: Pentingnya Tes Kesehatan dan Penyebab Gagalnya Peserta

Metode Penambangan Modern:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: