Nasib Satelit Satria-1 di Tengah Kehadiran Starlink di Indonesia

ILUSTRASI.--
Dengan kapasitas yang ada, Satria-1 hanya mampu melayani titik-titik tertentu dengan kecepatan maksimal 5 Mbps.
Oleh karena itu, kehadiran Starlink diharapkan dapat melengkapi dan mengisi kekosongan yang tidak dapat dijangkau oleh Satria-1.
"Dengan adanya Starlink di Indonesia, terutama untuk mengatasi konektivitas di empat sektor yang belum terjangkau sinyal internet di daerah pelosok Tanah Air tersebut, kita harapkan itu cukup untuk membantu di empat area itu tadi, kesehatan, pendidikan, pemerintahan di daerah 3T, lalu soal pertahanan," jelasnya.
BACA JUGA:Misteri Gunung Halau-Halau: Pohon Besar yang Angker di Kalimantan Selatan
Nezar menambahkan bahwa ada daerah-daerah yang mungkin tidak bisa dijangkau oleh Satria-1 sehingga memerlukan koneksi tambahan.
Dalam konteks ini, Starlink dapat berfungsi sebagai solusi komplementer untuk menjamin konektivitas di wilayah-wilayah tersebut.
"Ada juga daerah-daerah yang mungkin nggak bisa dijangkau oleh Satria-1 ini, sehingga membutuhkan koneksi yang lain. Dan ini complementer saja dengan Starlink," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: