Misteri Air Terjun Sedudo: Legenda Sanak Pogalan

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID-
Kabupaten Nganjuk, dengan segala pesonanya, tidak hanya menyuguhkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga mengisahkan kisah-kisah mistis yang menggetarkan hati.

Salah satunya adalah legenda Sanak Pogalan, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya turun-temurun di daerah ini.

Sanak Pogalan, atau akrab disapa Mbah Sanak Pogalan oleh penduduk setempat, diyakini sebagai tokoh utama di balik keberadaan Air Terjun Sedudo.

Menurut legenda, Sanak Pogalan adalah seorang anak dari Desa Pogalan yang hidup pada zaman dahulu kala.

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Legenda Buaya Kuning dan Datu Kartamina

Meskipun dianggap nakal karena sering meminta barang kepada orang lain, sebenarnya Sanak Pogalan adalah sosok yang luhur dan dermawan.

Ia selalu berusaha menolong sesama dengan cara meminta barang kepada orang lain untuk diberikan kepada yang lebih membutuhkan.

Namun, kebaikan Sanak Pogalan sering kali dianggap salah oleh orang lain. Suatu hari, ketika meminta barang kepada seorang perempuan yang baru pulang dari pasar, Sanak Pogalan ditolak dan dituduh mencuri.

Meskipun ia tidak pernah mengambil barang itu, barang tersebut tiba-tiba berada di tangannya. Dituduh sebagai pencuri, Sanak Pogalan dihakimi oleh warga hingga terluka parah.

BACA JUGA:Mengungkap Mitos dan Pantangan Masyarakat Banjar

Dengan hati yang hancur, Sanak Pogalan meninggalkan desanya dan memutuskan untuk melakukan semedi di Gunung Wilis. Dalam semedinya, ia berniat untuk memohon agar daerah Nganjuk diberkahi dengan air.

Dan dari doa dan pengorbanannya, terciptalah mata air yang mengalir deras dan menjadi Air Terjun Sedudo yang terkenal.

Legenda Sanak Pogalan dan Air Terjun Sedudo tidak hanya memikat karena keindahan alamnya, tetapi juga karena pesan moral yang terkandung di dalamnya. Kisah tentang kebaikan, pengorbanan, dan ketabahan mengajarkan kita untuk tidak selalu menilai seseorang dari penampilannya.

Sebagai destinasi wisata, Air Terjun Sedudo tidak hanya menawarkan pemandangan yang memesona, tetapi juga menyuguhkan cerita yang kaya akan makna dan kebijaksanaan. (*)

BACA JUGA:Tradisi Mandi di Sungai: Warisan Budaya dari Legenda Datu Kartamina

Sumber: