Mengurai Kontroversi 'Telepon Allah': NU Temui Pimpinan Jamaah Aolia untuk Klarifikasi dan Kesepahaman

Mengurai Kontroversi 'Telepon Allah': NU Temui Pimpinan Jamaah Aolia untuk Klarifikasi dan Kesepahaman

Mengurai Kontroversi 'Telepon Allah': NU Temui Pimpinan Jamaah Aolia untuk Klarifikasi dan Kesepahaman-ist/net-

Mengurai Kontroversi 'Telepon Allah': NU Temui Pimpinan Jamaah Aolia untuk Klarifikasi dan Kesepahaman

RAKYATEMPATLAWANAG.DISWAY.ID - Sebuah pertemuan yang menarik terjadi antara NU dan Jamaah Aolia, dipimpin oleh Mbah Benu yang dikenal dengan klaim 'telepon Allah' untuk menentukan waktu Idul Fitri. 

Pertemuan ini menghasilkan klarifikasi dan kesepakatan yang menarik.

Pasca-perayaan Idulfitri versi Jamaah Masjid Aolia yang lebih awal dari prediksi pemerintah, pertemuan ini dianggap penting untuk menjernihkan kontroversi yang timbul.

BACA JUGA:Kebanyakan Makan Santan di Momen Lebaran, Benarkah Bisa Pengaruhi Kolesterol dan Trigliserida?

Menurut Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) DIY, Fajar Abdul Bashir, pertemuan tersebut berjalan lancar dan menghasilkan pemahaman yang baik. Mbah Benu terbuka untuk menerima masukan dan klarifikasi terkait keyakinannya.

Meskipun demikian, keyakinan 'kontak' langsung dengan Allah yang diyakini Mbah Benu masih menjadi perdebatan.

Fajar Abdul Bashir menekankan pentingnya untuk menjaga kesesuaian dengan syariat Islam dalam praktik keagamaan.

BACA JUGA:Penjabat Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri Denin Memimpin Shalat Idul Fitri di Polsek Tebing Tinggi

Pada pertemuan tersebut, dijelaskan bahwa penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan seharusnya mengikuti petunjuk yang diberikan Allah dan Rasul-Nya, bukan berdasarkan klaim spiritual semata.

PWNU DIY juga menyatakan keberatan terhadap metode penentuan waktu ibadah yang berdasarkan klaim spiritual, dan lebih menekankan pada pemantauan bulan dan tradisi syariat yang telah ditetapkan.

BACA JUGA:Tradisi Sanje Membawa Ceria di Hari Raya Idul Fitri 1443 H Di Desa Ini Masih Di Lestarikan

Kesimpulannya, pertemuan antara NU dan Jamaah Aolia membawa pemahaman yang lebih jelas tentang praktik keagamaan dan pentingnya menjaga konsistensi dengan ajaran Islam yang telah ditetapkan.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: