Ini Kisah Unik Shalat Tarawih Singkat yang Membawa Berkah di Ponpes Mambaul Hikam Blitar, Kok Bisa?

Ini Kisah Unik Shalat Tarawih Singkat yang Membawa Berkah di Ponpes Mambaul Hikam Blitar, Kok Bisa?

Ini Kisah Unik Shalat Tarawih Singkat yang Membawa Berkah di Ponpes Mambaul Hikam Blitar, Kok Bisa?--

Ini Kisah Unik Shalat Tarawih Singkat yang Membawa Berkah di Ponpes Mambaul Hikam Blitar, Kok Bisa?

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Shalat Tarawih, sebuah ibadah sunah yang dilakukan selama bulan Ramadan, memiliki beragam tradisi pelaksanaan di seluruh dunia.

Namun, di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Mantenan, Blitar, tradisi salat tarawih memiliki keunikan tersendiri yang memikat perhatian banyak orang.

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, KH Dliya'uddin Azzamzami Zubaidi, menceritakan bahwa tradisi shalat tarawih singkat ini telah berlangsung turun temurun sejak tahun 1907.

BACA JUGA:Berbagi Berkah dalam Bulan Ramadan: simak berikut Tradisi Berbagi Takjil

Dimulai dari zaman Mbah Kiai Abdul Ghofur, kemudian dilanjutkan oleh putranya Kiai Sulaiman Zuhdi, dan kini diteruskan oleh Kiai Zubaidi Abdul Ghofur.

Perubahan ini dimulai ketika Kiai Abdul Ghofur melihat sebagian besar masyarakat desa enggan melaksanakan salat tarawih di masjid karena waktu yang lama, terutama para petani yang terpaksa bekerja keras dari pagi hingga menjelang malam.

Melihat keadaan tersebut, Kiai Abdul Ghofur memutuskan untuk memperkenalkan salat tarawih kilat di bulan Ramadan, dengan tujuan mengurangi beban para warga yang sudah lelah setelah seharian bekerja.

BACA JUGA:Trik Alarm Bangun Tidur: Tempatkan Air Dingin di Samping Tempat Tidur

Salat tarawih kilat ini, yang hanya memakan waktu sekitar 7 hingga 10 menit, mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat.

Meskipun singkat, pelaksanaan salat ini tetap memenuhi syarat-syarat dan rukun salat serta tetap memberikan kesempatan bagi jemaah untuk merasakan kekhusyukan dalam ibadah.

Sejak itu, salat tarawih di Ponpes Mambaul Hikam Blitar menjadi magnet bagi banyak orang.

Bahkan, kapasitas masjid yang terbatas tidak mampu menampung semua jemaah, sehingga banyak yang membawa tikar sendiri untuk menunaikan ibadah di pelataran masjid.

BACA JUGA:Yuk Maksimalkan Pengalaman Bangun Tidur dengan Menggunakan Alarm Kreatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: