Budaya Carok Viral dan Menjadi Sorotan, Ini Tantangan dan Solusinya

Budaya Carok Viral dan Menjadi Sorotan, Ini Tantangan dan Solusinya

Budaya Carok Viral dan Menjadi Sorotan, Ini Tantangan dan Solusinya--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Budaya carok dari Madura kembali menjadi sorotan, terutama setelah insiden di Desa Bumianyar, Kecamatan Tanjung Bumi.

Meskipun carok adalah bagian dari tradisi Madura yang melekat, pakar sosiologi menunjukkan bahwa dalam konteks tertentu, praktik ini tidak selaras dengan hukum negara.

Insiden carok massal yang menewaskan empat orang menimbulkan pertanyaan tentang esensi carok dan mengapa hal itu dianggap sebagai tradisi asal Madura.

BACA JUGA:Orang Madura Pencinta Asin dan Pedas, Ini Karakter Unik Lainnya!

Carok, sebagai bentuk pertarungan untuk mempertahankan harga diri atau martabat keluarga, mencerminkan prinsip kehormatan dalam budaya Madura.

Namun, sosiolog Ida Ruwaida memperingatkan bahwa carok dalam konteks tertentu dapat bertentangan dengan hukum negara, terutama jika mengakibatkan kekerasan hingga menghilangkan nyawa.

Ida menekankan perlunya tindakan hukum tanpa memberikan pembenaran bahwa kekerasan tersebut disebabkan oleh tradisi.

BACA JUGA:Rahasia Sukses Orang Madura di Perantauan: Kekeluargaan dan Kerasnya Berusaha

Meskipun carok sebenarnya adalah duel satu lawan satu dengan senjata tajam di dalam sarung, seperti dijelaskan oleh Sosiolog Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Mutmainnah, pergeseran makna dan praktik bebas saat ini memicu kekhawatiran.

Hal ini menunjukkan bahwa carok mulai kehilangan esensinya dan dapat menjadi sarana untuk kekerasan bebas.

Pentingnya pemerataan pendidikan di Madura diakui sebagai langkah untuk mengatasi budaya carok.

BACA JUGA:Akar Sejarah dan Tradisi Carok di Madura, Duel Celurit yang Kerap Timbulkan Korban Jiwa

Meskipun telah terjadi perubahan dalam penyelesaian konflik, terdapat tantangan dalam menghilangkan sepenuhnya budaya kekerasan.

Masyarakat Madura yang berpendidikan tinggi juga masih menganggap carok sebagai cara maskulinitas dalam menyelesaikan masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: