Akar Sejarah dan Tradisi Carok di Madura, Duel Celurit yang Kerap Timbulkan Korban Jiwa

Akar Sejarah dan Tradisi Carok di Madura, Duel Celurit yang Kerap Timbulkan Korban Jiwa

Akar Sejarah dan Tradisi Carok di Madura, Duel Celurit yang Kerap Timbulkan Korban Jiwa-ist/net-

Akar Sejarah dan Tradisi Carok di Madura, Duel Celurit yang Kerap Timbulkan Korban Jiwa

Rakyatempatlawang.disway.id - Akar Sejarah dan Tradisi Carok di Madura: Duel Celurit yang Kerap Menimbulkan Korban Jiwa

Tradisi carok di Madura, Jawa Timur, memiliki akar sejarah yang erat dengan dinamika sosial, ekonomi, dan politik di wilayah tersebut.

Carok, sebuah bentuk duel tradisional dengan senjata tajam seperti celurit, seringkali berujung pada kejadian tragis, seperti yang terjadi pada Jumat (12/1/2024).

BACA JUGA:Tradisi Unik Suku Madura yang Perlu Dilestarikan Identitas Suku Madura

Dimana empat warga Bangkalan meninggal dunia setelah terlibat dalam carok melawan dua orang lainnya.

Guru besar sosiologi dari Universitas Trunojoyo Madura, Khoirul Rosyadi, menjelaskan bahwa carok awalnya muncul sebagai sarana penyelesaian konflik di kalangan keluarga atau kelompok kecil.

Pertarungan ini diharapkan dapat menyelesaikan perselisihan secara adil dan membangun rasa keberanian serta loyalitas dalam masyarak.

BACA JUGA:Merantau untuk Hidup, Migrasi Orang Madura dan Transformasi Pekerjaan di Jawa Timur

Sejak abad ke-19, catatan dari antropolog Belanda, De Jonge dan TouwenBouswma, mencatat munculnya tradisi carok di Madura.

Awalnya, carok dihubungkan dengan perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda oleh seorang mandor kebun tebu bernama R Sakera.

Sakera, yang menggunakan celurit sebagai senjata perlawanannya, bahkan setelah dipenjara, terus melawan dan menginspirasi warga Madura untuk melawan penjajah.

BACA JUGA:Rahasia Sukses Orang Madura di Perantauan, Ini Sebagai Kunci Utamanya!

Meskipun carok memiliki akar sejarah yang dalam, pertanyaan tetap muncul apakah tradisi ini bisa dilestarikan tanpa menimbulkan korban jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: