Upacara Adat Ruwat Bumi: Tradisi Melegenda di Desa Sumur Kumbang

Upacara Adat Ruwat Bumi: Tradisi Melegenda di Desa Sumur Kumbang

Istimewa/internet --

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Di Kabupaten Lampung Selatan, khususnya Desa Sumur Kumbang, Kecamatan Kalianda, masyarakat melestarikan sebuah kepercayaan yang mengelilingi Upacara Adat Ruwat Bumi.

Meskipun bagi sebagian orang mungkin terdengar seperti mitos, tradisi ini tetap melegenda hingga saat ini.

Upacara adat ini, juga dikenal sebagai Sedekah Bumi, menjadi bagian penting dalam budaya turun temurun di Desa Sumur Kumbang.

Dilaksanakan setiap tahun, tradisi ini merupakan wujud rasa syukur atas hasil bumi yang diperoleh oleh masyarakat desa.

BACA JUGA:Menguak Cerita Jalan Tunggal Panaluan: Keajaiban dan Misteri yang Memikat

Menurut penuturan Sesepuh Desa Sumur Kumbang Santika, atau Abah, tradisi Sedekah Bumi ini tidak sekadar ritual kosong.

Cerita menarik bermula pada tahun 1837, saat desa ini masih rawan penyakit yang muncul secara tiba-tiba, terutama pada mereka yang menanam tanaman tanpa izin di wilayah tersebut.

“Tradisi ini pertama kali diadakan tahun 1837 oleh leluhur kita.

Namun, berhenti sementara pada tahun 1840 dan dilanjutkan kembali pada tahun 1848 karena berhentinya penyakit.

BACA JUGA:Mengungkap Keajaiban Bukit Nirbaya: Pesona Wisata Mistis

Orang-orang dulu meyakini bahwa Sedekah Bumi harus dilakukan untuk menghindari nasib buruk,” ujar Abah Santika.

Ritual ini juga melibatkan penyajian sesajen kepada roh-roh nenek moyang sebagai bagian dari usaha untuk menjaga kesejahteraan desa.

Abah Santika menambahkan, “Dulu, daerah ini dianggap rawan.

Siapa pun yang menanam di sini, dalam waktu 3 bulan, pulangnya sakit atau bahkan meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: