Jika Berkunjung ke Babel Jangan Coba-Coba Menepuk Air di Kolong, Ini Alasannya!

Jika Berkunjung ke Babel Jangan Coba-Coba Menepuk Air di Kolong, Ini Alasannya!

Ilustrasi Menepuk air di Kolong, Bangka Belitung.-DISWAY NETWORK/RAKYAT EMPAT LAWANG-

Mitos ini mengatakan bahwa jika seseorang menepuk-nepuk air di kolong, maka ia akan mengundang kemarahan para buaya yang menjadi penunggu kolong tersebut. 

Buaya-buaya ini dipercaya memiliki kekuatan gaib dan dapat menyerang siapa saja yang mengganggu ketenangan mereka.

BACA JUGA:Jangan Pernah Menolak Tawaran Makanan di Bangka Belitung, Ini Alasannya!

BACA JUGA:Jangan Kaget! Inilah Mantra Ajaib yang Wajib Diucapkan Masyarakat Bangka Belitung Sebelum Buang Hajat

Mitos ini mungkin terdengar aneh bagi orang-orang yang tidak familiar dengan budaya Babel, namun bagi masyarakat setempat, mitos ini dianggap sebagai sebuah aturan yang harus dihormati. 

Masyarakat Babel percaya bahwa kolong adalah tempat tinggal para buaya yang memiliki hubungan erat dengan leluhur mereka. 

Oleh karena itu, mereka harus menghormati kolong dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menyinggung para buaya.

Mitos "Menepuk Air Di Kolong" bukan hanya sekadar cerita rakyat yang berdasarkan khayalan semata, tetapi juga mencerminkan hubungan yang kompleks antara manusia dan alam di Babel. 

BACA JUGA:Ditembak Tak Mempan, Dipenggal Tak Meninggal! Mengenal Rawa Rontek, Ilmu Kuno Pulau Jawa

BACA JUGA:Kisah Nyata dari Orang-orang yang Pernah Bertemu dengan Makhluk Gaib di Hutan

Mitos ini menunjukkan bahwa masyarakat Babel memiliki kesadaran akan dampak negatif dari penambangan timah terhadap lingkungan, terutama terhadap kolong yang menjadi sumber air dan kehidupan bagi mereka.

Mitos ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Babel memiliki rasa hormat dan syukur terhadap alam, terutama terhadap kolong yang menjadi warisan budaya mereka. 

Mereka percaya bahwa kolong adalah tempat yang sakral dan memiliki nilai spiritual yang tinggi. 

Mereka juga percaya bahwa kolong adalah tempat yang dihuni oleh para buaya yang merupakan penjaga dan pelindung mereka.

BACA JUGA:Alasan Meletusnya Gunung Barujari: Mitos dan Kepercayaan Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: